TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Cuma Gempa Bumi, 5 Hal Ini Juga Bisa Menyebabkan Tsunami

Penyebab tsunami ternyata beragam, lho!

thescottishsun.co.uk

Mendengar kata "tsunami", mungkin kamu akan bergidik ngeri. Tsunami merupakan gelombang air raksasa yang terjadi di bibir laut atau danau dan diakibatkan oleh adanya gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.

Tsunami berbentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan mencapai 600-900 km/jam. Tsunami umumnya bersifat merusak apa saja yang ada di sekelilingnya, sehingga berbahaya apabila terjadi di daerah padat penduduk.

Ternyata, tsunami gak cuma terjadi karena adanya gempa bumi, lho. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami.

1. Erupsi gunung berapi

timesofisrael.com

Aktivitas vulkanik gunung berapi di laut dapat memicu terjadinya tsunami. Dilansir dari itic.ioc-unesco.org, meski relatif jarang terjadi, letusan besar gunung berapi bersifat impulsif karena dapat menggantikan volume air laut dalam jumlah besar dan menghasilkan gelombang tsunami yang sangat merusak. 

Gelombang tsunami gak hanya dihasilkan oleh perpindahan tiba-tiba air yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, tapi bisa juga terjadi karena adanya runtuhan lereng gunung ke dasar laut, ledakan phreatomagmatic, atau keruntuhan ruang magmatik vulkanik.

Salah satu tsunami vulkanik terbesar dalam catatan sejarah adalah letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada 26 Agustus 1883. Dikutip dari history.com, setelah Krakatau meletus, tsunami setinggi 36 meter menerjang Selat Sunda dan menewaskan lebih dari 36 ribu orang yang tinggal di pesisir pulau Jawa dan Sumatra.

Baca Juga: Lebih Dahsyat dari Tsunami, Ini 6 Fakta Megatsunami

2. Longsoran di bawah laut atau danau

abc.net.au

Laman usgs.gov menyebutkan bahwa tanah longsor dapat terjadi karena adanya gempa bumi, ketidakstabilan lereng bawah laut, atau erupsi gunung berapi. Longsoran ini dapat menyebabkan terjadinya tsunami ketika massa tanah longsor bergerak memasuki air secara cepat dan tiba-tiba.

Pada tanggal 9 Juli 1958, gempa besar memicu terjadinya longsoran batu di Teluk Lituya, Alaska. Longsoran tersebut menyebabkan terjadinya gelombang tsunami setinggi 524 meter. Hingga detik ini, tsunami tersebut merupakan tsunami terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.

Contoh tsunami lain yang disebabkan oleh longsoran bawah laut adalah tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018. Tsunami tersebut terjadi karena adanya longsoran sedimen bawah laut akibat aktivitas tektonik.

3. Jatuhnya meteor atau asteroid ke dalam laut

thesun.co.uk

Dilansir itic.ioc-unesco.org, hingga saat ini belum ada dokumentasi tsunami yang terjadi  karena tumbukan meteor atau asteroid ke dalam laut. Kejadian ini sangat jarang terjadi karena sebagian besar meteor atau asteroid akan terbakar saat mencapai atmosfer bumi.

Meski begitu, meteor besar disebut-sebut pernah menghantam permukaan bumi di masa lalu. Ini ditunjukkan oleh adanya kawah besar yang sudah banyak ditemukan di berbagai belahan bumi. Jika meteor atau asteroid benar-benar jatuh ke laut, para ilmuwan menduga bahwa ini akan berpotensi menghasilkan tsunami dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

4. Hasil perbuatan manusia

sciencing.com

Gak melulu disebabkan oleh faktor alam, tsunami juga bisa terjadi akibat ulah manusia (man-made tsunami) seperti ledakan bom atau uji coba nuklir yang sangat besar. Meski begitu, umumnya tsunami yang disebabkan oleh perbuatan manusia lebih kecil dampaknya daripada yang disebabkan oleh kejadian alam.

Hingga sekarang, belum ada catatan tsunami yang pernah dihasilkan dari pengujian senjata nuklir di masa lalu. Ini karena pengujian semacam itu dilarang oleh perjanjian internasional.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tabrakan Asteroid ke Bumi, Cukup Mengerikan

Verified Writer

Rivandi Pranandita Putra

Mencari proofread skripsi/tesis/jurnal ilmiah? IG: @mollyproofread

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya