Gak Nyangka, 11 Benda Ini Ternyata Ditemukan Secara Tidak Sengaja

2. Quinine

Quinine adalah obat anti malaria yang berasal dari kulit pohon. Kisah penemuan obat ini berasal dari seorang pria Andean yang menderita malaria dan tersesat di hutan. Saat tersesat ia memanggang makanan dan minum dari genangan air di dasar pohon kina. Rasa pahit pada air tersebut membuatnya takut bahwa dia meminum sesuatu yang akan membuatnya lebih sakit, namun hal sebaliknya yang terjadi. Demamnya mereda, dan dia bisa menemukan jalan pulang. Selanjutnya ia berbagi cerita tentang pohon tersebut kepada penduduk sekitar.

3. X-Ray

Pada tahun 1895, seorang ahli fisika bernama Wilhelm Roentgen mengerjakan suatu tabung sinar katoda. Tabung itu tertutup, namun ia melihat bahwa layar flourescent di dekatnya akan bersinar ketika tabung itu menyala dan ruangan gelap. Suatu saat entah bagaimana layar itu bersinar. Roentgen berusaha menghalangi sinar dengan meletakkan tangannya di depan tabung. Namun saat melakukannya ia dapat melihat tulang-tulangnya di gambar yang di proyeksikan di layar. Lalu dia mengganti tabung dengan plat fotografi untuk menangkap gambar dan akhirnya menciptakan sinar X pertama. Teknologi ini akhirnya diadopsi oleh banyak lembaga kesehatan.

4. Penicilin

Pada tahun 19238 Sir Alexander Fleming, seorang profesor bakteriologi, melihat jamur mulai tumbuh pada cawan koloni bakteri Staphylococcus. Sambil mencari koloni yang bisa diselamatkannya dari yang terinfeksi jamur, dia melihat sesuatu yang menarik. Bakteri tidak tumbuh di sekitar cetakan. Cetakan itu sebenarnya merupakan strain langka dari Notitum Penicillin yang mengeluarkan zat yang menghambat pertumbuhan bakteri.

5. Viagra

Viagra adalah pengobatan pertama untuk disfungsi ereksi, tetapi bukan untuk  itu awalnya viagra diuji. Pfizer memperkenalkan viagra awalnya sebagai obat jantung. Namun selama uji klinis obat ini terbukti tidak efektif untuk kondisi jantung. Tetapi ia menemukan bahwa ternyata obat itu dapat menyebabkan efek lain, yaitu ereksi yang kuat dan tahan lama.

6. Insulin

Pada tahun 1889, dua dokter di Universitas Strasbourg, Oscar Minkowski dan Josef von Mering, mencoba memahami bagaimana pankreas mempengaruhi pencernaan, sehingga mereka mengeluarkan organ itu  dari anjing yang sehat. Beberapa hari kemudian, mereka memperhatikan bahwa lalat-lalat mengerumuni air kencing anjing, dimana hal itu merupakan sesuatu yang abnormal, dan tidak terduga.

Mereka lalu menguji urin, dan menemukan gula di dalamnya. Mereka menyadari bahwa dengan mengeluarkan pankreas, mereka telah membuat anjing diabetes. Namun mereka berdua tidak pernah tahu apa yang diproduksi pankreas untuk mengatur gula darah. Tetapi selama serangkaian percobaan yang terjadi antara 1920 dan 1922, para peneliti di University of Toronto mampu mengisolasi sekresi pankreas yang mereka sebut insulin. Tim mereka dianugerahi hadiah Nobel, dan dalam setahun, perusahaan farmasi Eli Lilly membuat dan menjual insulin.

7. Corn Flakes

Resep Corn Flakes lahir dari upaya yang gagal untuk memasak gandum pada tahun 1894. Pada waktu itu, John Kellogg adalah inspektur medis di Battle Creek Sanitarium. John dan saudaranya William, yang juga bekerja di sanitarium, mencoba membuat makanan untuk pasien di sana. Suatu hari mereka menaruh beberapa gandum untuk direbus, tetapi mereka tidak sengaja meninggalkannya terlalu lama.

Ketika mereka mengambilnya dari kompor dan mencoba untuk menggulungnya menjadi adonan, gandum itu malah terpisah menjadi serpihan. Selanjutnya mereka menemukan gandum ini menjadi camilan renyah. Setelah beberapa percobaan, mereka menemukan bahwa efek yang sama dapat digunakan dengan jagung, dan akhirnya resep untuk Corn Flakes lahir.

8. Teflon

Roy Plunkett merupakan ahli kimia yang menemukan teflon. Plunkett adalah karyawan Jackson Laboratory milik Dupont pada tahun 1938. Ia bereksperimen dengan suatu tetrafluoroethylene (TFE) gas. Dia menyimpan gas ini dan terkejut bahwa TFE telah dipolimerisasikan untuk membentuk bubuk putih misterius di dalam wadah.

Penasaran, Plunkett melakukan beberapa percobaan dan menemukan bahwa bubuk itu tidak hanya tahan panas, tetapi juga memiliki gesekan permukaan yang rendah dan tahan terhadap asam korosif.

9. Super Glue

Lem super kuat ini ditemukan oleh Harry Coover, Jr yang sering menggunakan bahan kimia bernama akrilat dalam pekerjaannya. Suatu hari, rekannya Fred Joyner mengoleskan senyawa akrilat antara dua lensa untuk memeriksanya dengan refraktometer.

Lalu ia menemukan bahwa kedua lensa saling menempel dan tidak dapat dipisahkan. Coover melihat potensi dalam substansi lengket itu, dan beberapa tahun kemudian akhirnya dijual ke pasar sebagai perekat yang kita kenal sekarang sebagai Super Glue.