TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain Ubur-ubur, 7 Hewan Laut Ini Rupanya Gak Memiliki Otak

Mereka punya cara khusus untuk bertahan hidup

ctenophora (commons.wikimedia.org/Alexander Semenov)

Hewan laut di dunia sangat beragam jenisnya, bahkan eksplorasi dan studi mengenai hewan laut masih kerap dilakukan sampai sekarang.

Salah satu karakteristik unik dari hewan laut tersebut yaitu tidak ditemukannya otak di dalam tubuh mereka. Meskipun tidak punya otak, mereka bisa bertahan hidup dan eksis hingga kini. Nah, hewan laut apa saja yang tidak punya otak tersebut? Yuk, disimak!

1. Koral

koral (unsplash.com/Q.U.I)

Meskipun tampak seperti tumbuhan atau bebatuan, koral atau karang sebenarnya binatang. Dilansir AnimalWised, koral merupakan salah satu binatang tanpa otak, hati, dan sistem saraf. Namun, mereka tersusun dari jutaan polip kecil. Nah, polip koral ini termasuk binatang. Dilansir Coral Reef Alliance dan National Ocean Service, polip dapat hidup secara individu maupun dalam koloni besar yang dapat membentuk struktur terumbu. Mereka melakukan hubungan yang saling menguntungkan dengan alga yang sangat kecil yakni zooxanthellae.

Koral menyediakan alga tersebut tempat tinggal serta nutrisi yang dibutuhkan. Lalu alga tersebut akan berfotosintesis dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan akan digunakan oleh koral. Kemudian, limbah dari koral akan dimakan kembali oleh alga tersebut. Selain itu, koral juga dapat berburu makanan. Mereka menangkap plankton, ikan kecil, atau organisme kecil lainnya menggunakan tentakel untuk dimakan.

2. Spons

spons laut (commons.wikimedia.org/Twilight Zone Expedition Team 2007, NOAA-OE)

Berdasarkan keterangan National Ocean Service dan AnimalWised, spons merupakan salah satu hewan tertua di dunia, beberapa fosilnya bahkan menunjukkan bahwa hewan ini telah hidup pada masa Prakambrium atau sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Meskipun sering ditemukan di laut, beberapa spesies spons dapat hidup di air tawar dan muara sungai.

Spons merupakan makhluk yang sangat sederhana. Jangankan otak, spons bahkan tidak punya jaringan. Meskipun begitu, spons mampu beradaptasi dengan baik sesuai habitatnya sehingga mereka dapat hidup di permukaan batu, pasir, lumpur, bahkan di reruntuhan bawah laut.

Spons makan dengan cara memompa air ke dalam tubuhnya kemudian memerangkap makanan dan oksigen. Bakteri dan kotoran akan dikeluarkan dari spons dan kotoran ini dapat dikonsumsi oleh organisme lainnya.

3. Lili laut

lili laut (commons.wikimedia.org/NOAA's National Ocean Service)

Lili laut merupakan salah satu hewan tertua yang masih ada hingga kini. Berdasarkan keterangan Britannica, fosil lili laut menunjukkan bahwa mereka pernah hidup pada masa Paleozoikum atau sekitar 542 juta hingga 251 juta tahun lalu dan sekitar 5 ribu spesies telah punah.

Sama seperti koral, lili laut terlihat seperti tanaman. Bagaimana tidak, mereka punya tangkai-tangkai yang menjulur seperti tanaman, belum lagi warnanya yang beragam dan indah menarik perhatian. Lili laut biasanya hidup di perairan dalam dan menetap di dasar laut. Meskipun begitu, dilansir A-Z Animals, mereka sebenarnya dapat mengambang di lautan untuk mencari tempat hidup baru jika sudah tidak ada makanan lagi di tempat asalnya.

Di perairan dalam itu lili laut makan detritus, sisa-sisa jasad atau kotoran hewan, dengan mulut kecil di tengah badannya. Meskipun mereka tidak mempunyai otak, mereka punya jaringan saraf khusus yang membuatnya dapat mengetahui keadaan sekitar menurut keterangan AnimalWised.

Baca Juga: 10 Cara Unik Hewan dalam Bertegur Sapa, Akrab Banget

4. Sea squirt

sea squirt (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Sea squirt merupakan hewan laut lainnya yang tidak memiliki otak. Berdasarkan keterangan Britannica, hewan ini hidup menempel pada bebatuan, cangkang kerang atau punggung kepiting yang besar, hingga tiang dermaga dan lambung kapal. Sea squirt tergolong hewan yang menghabiskan sepanjang hidupnya hanya di satu tempat saja, tidak berpindah-pindah.

Dilansir Science World, larva sea squirt sebenarnya memiliki otak, tulang belakang, dan mata. Larva ini akan berenang di lautan mencari tempat tinggal di dasar laut. Kemudian, hewan ini akan menyerap tulang belakang, mata, lalu memakan otaknya sendiri sehingga mereka akan menghabiskan hidupnya tanpa organ-organ ini.

Keunikan lainnya, sea squirt punya dua pori besar yang berfungsi sebagai filter, satu pori untuk memasukkan air laut dengan oksigen serta makanan, dan pori lainnya untuk mengeluarkan airnya kembali. Dengan ciri khas ini, sea squirt dapat menunjukkan akumulasi polutan yang terkandung dalam air laut. Contohnya seperti dilansir National Geographic, polusi mikroplastik di laut dapat diketahui lewat partikel kecil yang disimpan di dalam tubuh mereka.

5. Anemon laut

anemon laut (unsplash.com/James Lee)

Hewan laut yang juga tidak punya otak maupun jantung ialah anemon laut. Dilansir AnimalWised, anemon laut punya sistem saraf khusus untuk mengetahui lingkungan sekitar sesuai dengan rangsangan yang diterima. Selain itu, berdasarkan keterangan National Geographic, mereka hidup dengan menempel pada bebatuan di dasar laut atau terumbu karang, menunggu mangsa mendekat sebelum memakannya.

Ya, anemon laut sebenarnya hewan yang memangsa ikan dan hewan laut lainnya. Tentakel mereka mengandung bisa yang dapat melumpuhkan dan menangkap mangsanya untuk dimakan. Dilansir Britannica, mulutnya terletak di bagian tubuh paling atas dikelilingi tentakel berbisa tersebut. Namun, beberapa ikan justru tidak terpengaruh dengan bisa anemon laut, contohnya seperti ikan badut.

6. Ikan lanset

ikan lanset (commons.wikimedia.org/Hans Hillewaert)

Melansir Britannica dan AnimalWised, ikan lanset juga termasuk salah satu ikan tertua dengan fosilnya menunjukkan kalau ikan ini sudah ada sejak masa Kambrium awal, sekitar 525 juta tahun lalu. Ukuran ikan ini terbilang kecil, ikan dewasanya hanya seukuran 6--7 centimeter dan tersebar di seluruh pantai tropis dan beriklim sedang.

Ikan lanset merupakan ikan primitif tanpa otak, rangka, dan pancaindra. Meskipun begitu, ikan ini punya sistem saraf sederhana dan organ yang berbentuk seperti mata di tali saraf untuk mendeteksi arah cahaya dan mengatur intensitasnya. Juga, beberapa area di permukaan tubuhnya termasuk dekat mulut, dapat mendeteksi senyawa kimia pada air untuk membantu mencari makanan.

Baca Juga: 7 Jenis Kanker Paling Langka di Dunia, Hanya Ada Sedikit Laporan

Verified Writer

Roselin A.

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya