TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Menghitung Bintang di Langit? Ketahui Jumlahnya Menurut Sains!

1 septillion, mudah diingat dan terdengar keren, bukan?

unsplash.com/Greg Rakozy

Waktu kecil, kamu pasti pernah mencoba menghitung bintang di langit, namun layaknya peribahasa ‘bagai menghitung bintang di langit’, usaha yang kamu lakukan akan sia-sia. Karena memang tidak ada seorang pun yang bisa menghitungnya, apalagi kamu yang sekadar duduk merenung menatap langit kemudian iseng-iseng menghitung bintang.

Tidak pernah ada angka yang pasti, bahkan para astronom hanya mempunyai perkiraan teoritis. Lantas, mengapa para astronom tidak mampu menentukan secara pasti jumlah bintang di langit?

1. Katalog bintang terang

unsplash.com/Federico Beccari

Setiap bintang yang bisa kamu lihat hanya terbatas pada bintang yang ada di galaksi Bima Sakti. Jika berada jauh dari lampu perkotaan tanpa cahaya Bulan dan tidak terhalang awan, kamu dapat melihat sebagian struktur Bima Sakti sebagai pita tebal bintang yang membentang di langit.

Meskipun jumlah bintang yang terlihat di seluruh penjuru langit sangat banyak, sebenarnya hanya 4.548 bintang yang bisa kamu lihat dengan mata telanjang. Berkat jerih payah Dorrit Hoffleit, seorang astronom dari Universitas Yale di Amerika Serikat, kamu tidak perlu susah payah menghitung bintang satu per satu.

Hoffleit membuat katalog yang disebut Yale Bright Star Catalog atau Katalog Bintang Terang berisikan daftar bintang dengan magnitudo (tingkat kecerahan) hingga +6,5 yang merupakan batas kekuatan penglihatan mata manusia.

Ada 9.096 bintang di langit utara dan langit selatan dalam katalog tersebut. Karena hanya satu bagian langit saja yang bisa kamu lihat, maka jumlah maksimal yang bisa kamu hitung cuma 4.548 bintang saja.

Baca Juga: Video Viral Muncul Lubang Awan di Langit Uni Emirat Arab, Apakah UFO?

2. Menghitung bintang di galaksi Bima Sakti

nasa.gov

Semakin besar magnitudo bintang, maka cahayanya akan semakin redup. Bintang yang magnitudonya melebihi +6,5 tidak dimasukkan ke dalam Katalog Bintang Terang karena hanya bisa diamati menggunakan teleskop.

Apabila kamu melihat bintang menggunakan teleskop, maka jumlah bintang di langit akan berlipat ganda hingga melampaui angka miliaran. Kalau masih penasaran untuk mengetahui jumlahnya, kamu dapat melakukan pencarian di Google dan hasil pencarian akan mengarahkanmu pada kisaran angka 100 miliar hingga 300 miliar bintang, hanya di galaksi Bima Sakti saja.

Berdasarkan serangkaian pengamatan, para astronom mengetahui bahwa Bima Sakti adalah sebuah galaksi spiral berbatang yang ukurannya membentang sekitar 100.000 tahun cahaya.

Terdapat tonjolan di bagian pusat galaksi yang yang dikelilingi oleh empat lengan, dua lengan utama dan dua lengan minor. Dua lengan utama Bima Sakti disebut Perseus dan Sagitarius. Letak tata surya kita berada di salah satu lengan minor yang disebut Lengan Orion.

3. Menimbang bobot galaksi Bima Sakti

space.com

Sebenarnya para astronom tidak dapat secara langsung menghitung jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Mereka biasanya menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan estimasi terbaik. Cara utama yang digunakan oleh para astronom untuk memperkirakan jumlah bintang di galaksi Bima Sakti adalah dengan menentukan massa galaksi terlebih dahulu.

Berkat hukum ketiga Kepler dan hukum gravitasi Newton massa total sebuah planet dapat diketahui secara mudah apabila periode orbit dan jarak salah satu bulannya telah diketahui terlebih dahulu. Perhitungan ini juga dapat diterapkan kepada Matahari setelah mengetahui periode orbit dan jarak kedelapan planet utamanya.

Demikian pula dengan galaksi Bima Sakti, massanya dapat dihitung melalui pergerakan orbit Matahari yang mengelilingi bagian pusat galaksi dengan memerhatikan pergerakan awan gas dan bintang yang jaraknya lebih jauh daripada jarak matahari ke pusat galaksi.

4. Memisahkan massa bintang dengan non-bintang

NASA

Massa total Bima Sakti diperkirakan antara 400 miliar hingga 700 miliar massa Matahari. Hal rumit selanjutnya adalah memisahkan antara massa bintang dengan massa non-bintang.

Penyusun galaksi Bima Sakti bukan hanya bintang, karena juga ada awan gas dan debu antar bintang, nebula, planet, bulan, komet, asteroid, lubang hitam, materi gelap dll. Semua objek non-bintang ini turut menyumbang massa Bima Sakti.

Setelah total massa bintang di Bima Sakti diketahui, langkah terakhir adalah membaginya dengan rata-rata massa bintang. Dalam radius 16 tahun cahaya dari Bumi ada 53 buah bintang. Hanya 11 di antaranya yang massanya setara dengan Matahari, sedangkan 42 bintang sisanya tergolong sebagai ‘bintang katai merah’ dengan massa sekitar 10% Matahari.

Itu berarti untuk setiap 15 bintang dengan massa matahari, terdapat 53 jenis bintang lain yang didominasi oleh bintang katai merah redup.

Baca Juga: Black Hole Pertama Kali Tertangkap Kamera, Ini 7 Fakta Mengejutkannya!

Verified Writer

Ruang Angkasa Luas

Informasi astronomi untuk menambah pengetahuan kita tentang Alam Semesta dan upaya eksplorasi ruang angkasa luas sebagai rumah kedua manusia di masa depan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya