Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mendengar kata tembakau mungkin akan sedikit mengingatkanmu pada rokok. Benda tersebut ternyata terbuat dari daun tanaman tembakau yang keberadaannya cukup umum di Indonesia. Tanaman ini berasal dari genus Nicotiana yang memang menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan rokok.
Meski keberadaan cukup umum, tapi nyatanya justru tak semua orang merasa familier dengan tanaman ini. Oleh karena itu, beberapa fakta berikut ini bisa disimak untuk mengenal lebih jelas mengenai tanaman tembakau yang menjadi bahan rokok ini.
1. Sejarah keberadaan tanaman tembakau
ilustrasi tembakau (pexels.com/@thibault-luycx-2305611) Tanaman tembakau ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang dan bahkan sudah ada sejak sebelum masehi. Sebab, tanaman tersebut bahkan dahulunya kerap dianggap sebagai obat, sehingga penggunaannya cukup populer.
Menurut karya ilmiah yang ditulis oleh Shanu Mishra dan M. B. Mishra pada tahun 2013, seorang arkeolog berpendapat bahwa penggunaan tembakau telah terjadi pertama kali pada abad-abad awal sebelum Masehi. Tepatnya, pada saat suku Maya di Amerika Tengah mulai menggunakan tanaman tersebut untuk merokok atau tujuan keagamaan. Hal ini kemudian terus berkembang, hingga akhirnya tembakau digunakan sebagai bahan utama dalam proses pembuatan rokok.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Produk Tembakau Alternatif Berbeda dari Rokok
2. Legalitas tembakau di berbagai negara
ilustrasi tembakau (unsplash.com/@conscious_design) Penggunaan tembakau sebagai bahan umum dalam proses pembuatan rokok memang membuat produksinya cukup besar di berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia yang juga menghasilkan banyak jenis rokok dengan tembakau yang memiliki kualitas bervariasi. Hal inilah yang membuat penjualan rokok juga seakan tak pernah padam.
Mengutip U.S. Food and Drug, sejauh ini tidak ada pelarangan legalitas tembakau di berbagai negara, terkecuali untuk usia legal dan juga batas legal dalam produksinya. Biasanya negara-negara membatasi usia legal untuk merokok, mulai dari usia 18-21 tahun. Selain itu, biaya produksi dan distribusi tembakau juga akan dikenai bea cukai jika termasuk ke dalam syarat-syarat peraturannya.
3. Tembakau bertanggung jawab atas banyak dampak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi rokok (unsplash.com/@matmacq) Tembakau dianggap sebagai tanaman yang memiliki dua sisi, yaitu sisi baik secara ekonomi serta sisi buruk terhadap dampak ancamannya. Meski digemari orang untuk merokok, tapi tembakau jelas menyimpan banyak efek yang kurang baik bagi kesehatan dan lingkungan.
Untuk dampak kesehatan, ternyata tembakau berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan sistem kardiovaskuler hingga kanker, seperti dilansir WHO. Selain itu, tembakau juga menyimpan dampak kurang baiknya terhadap lingkungan, sebab dapat polusi udaranya. Tak sampai di situ, tembakau juga telah mengambil ratusan ribu hektar tanah, miliaran ton air, serta residunya yang menyebabkan polusi air dan tanah.
4. Negara dengan distribusi tembakau terbanyak
ilustrasi tembakau (unsplash.com/@dayoulu) Sama halnya dengan kegiatan ekspor yang dilakukan beragam negara, tentu hal ini juga termasuk dengan tembakau sebagai salah satunya. Tembakau menjadi salah satu komoditas yang juga kerap didistribusikan ke pasaran global. Untuk komoditas yang satu ini, tentu tidak semua negara memilikinya.
Pada tahun 2021, Tiongkok ternyata menjadi produsen negara dengan distribusi tembakau terbanyak di dunia, yaitu sebanyak 141.9 miliar dolar AS pajak pada satu tahunnya, seperti dikutip Torch Cigar Bar. Daftar ini pun diikuti dengan negara-negara lain, seperti India, Brazil, Amerika, hingga Indonesia. Bukan hanya didominasi oleh negara-negara Asia dan Amerika, kawasan Eropa seperti Turki, Italia, Polandia, Spanyol, dan Yunani pun turut meramaikan pasar ekspor tembakau.
Baca Juga: 5 Bahaya Paparan Asap Rokok pada Anak-Anak
