Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mayoritas masyarakat masih banyak yang belum tahu dengan microgreens. Microgreens merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki ukuran yang kecil dan memiliki tekstur yang lunak. Jenis sayuran ini ditanam dari biji-bijian yang berasal dari berbagai spesies tanaman, mulai dari sayuran, tanaman herbal aromatik maupun spesies liar yang dapat dikonsumsi. Untuk mengetahui lebih rinci tentang microgreens, simak artikel berikut!
1. Sejarah kemunculan berasal dari menu para koki
ilustrasi koki memasak (pexels.com/ELEVATE) Termasuk jenis sayuran yang masih asing terdengar di telinga kita, patut kita mengenal terlebih dahulu sejarah kemunculan sayuran ini. Berdasarkan literasi yang beredar, diketahui microgreens berasal dari menu para koki tepatnya di daerah San Francisco, California. Kemunculan microgreens bermula pada awal tahun 80-an dan mulai menyebar di bagian selatan California pada pertengahan tahuan 90-an.
2. Kegunaan untuk makanan, minuman dan bermanfaat bagi kesehatan
ilustrasi minuman (pixabay.com/PhotoMIX-Company) Keunggulan microgreens yang memiliki ukuran yang kecil dan cantik, menjadikan microgreens sebagai bahan tambahan untuk hiasan pada makanan. Contohnya seperti pada minuman, salad, hidangan pembuka, sop, sandwiches dan hidangan pencuci mulut.
Selain digunakan dalam mempercantik makanan dan minuman, microogreens juga memiliki manfaat dalam kesehatan yaitu melawan radikal bebas, baik untuk ginjal, menurunkan kolestrol jahat dan mengurangi risiko penyakit alzheimer.
3. Tanaman yang dapat dijadikan microgreens
ilustrasi perawatan microgreens (pexels.com/Mikhail Nilov) Pemilihan spesies dan varietas tanaman yang dapat dijadikan sebagai microgreens dapat dilihat dari beberapa karakteristik yang meliputi, warna (kuning, hijau, merah dan ungu), tekstur (renyah, berair dan lembut) dan rasa (manis, pedas, sedikit pedas dan hambar).
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Beberapa spesies yang dapat dijadikan sebagai microgreens yaitu kubis, brokoli, selada, daun bawang, bayam, bit, labu, pare, mentimun, sorgum, kacang hijau, buncis, bunga matahari, ketumbar, jintan dan kemangi.
4. Microgreens sebagai wujud dalam melestarikan biodiversitas
ilustrasi microgreens (pixabay.com/EglantineShala) Kelangkaan dan kepunahan biodiversitas menjadi suatu hal tidak dapat kita hindari, bahkan hal tersebut menjadi suatu ancaman manusia kelak, oleh sebab itu kita perlu mengambil tindakan dalam melestarikan biodiversitas. Budidaya microgreens menjadi solusi dalam menghadapi kondisi tersebut.
Kontribusi microgreens ikut melestarikan varietas spesies lokal dan erosi genetik. Dengan menanam microgreens memberikan peluang baik dalam memulihkan penggunaan materi genetik, sehingga mampu mempertahankan dan menjaga bidoversitas.