TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengertian Okulasi dan Teknik-tekniknya

Salah satu cara terbaik untuk memunculkan tanaman baru

Teknik okulasi tanaman mangga (flickr.com)

Perkembangbiakan tanaman secara alami membutuhkan waktu tidak sebentar. Bayangkan, butuh waktu berapa lama untuk menghadirkan tanaman baru dari biji, akar, sampai tumbuh besar? Nah, atas dasar inilah manusia berupaya mengembangkan teknik perkembangbiakan tanaman tanpa melalui proses alamiah. Prosesnya sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu, lho!

Sejauh ini ada empat teknik yang berhasil dikembangkan manusia guna membiakkan tanaman secara buatan, yakni cangkok, stem, mengenten, dan okulasi. Nah, di artikel kali ini IDN Times akan membahas lebih dalam tentang okulasi. Yuk, simak!

Baca Juga: 7 Cara Menanam Jeruk Manis, Bisa Dilakukan di Lahan Terbatas

Apa itu okulasi?

Dilansir Britannica, secara sederhana okulasi adalah teknik menyatukan dua tanaman menjadi satu. Jadi, dua batang tanaman yang berbeda ditempelkan melalui perekat Perlahan penyatuan ini akan menumbuhkan tunas hingga menumbuhkan tanaman baru.

Ada banyak jenis tanaman dan pohon yang dapat diokulasi, seperti pohon apel, ceri, jeruk, tomat, dan sebagainya. Namun, dalam prosesnya tidak semua berhasil. Kedua batang tanaman harus cocok. Biasanya, tumbuhan dari spesies dan genus yang sama memiliki peluang keberhasilan lebih besar. 

Manfaat okulasi

ilustrasi pohon mangga (pixabay.com/sarangib)

Dilansir The Spruce, ada tiga manfaat okulasi terhadap tanaman, antara lain:

  1. Tanaman menjadi lebih kuat dan tahan terhadap berbagai penyakit.
  2. Akibat lebih kuat, produksi buah dan bunga pun dapat terus berlangsung bahkan dalam waktu yang lebih singkat.
  3. Menghadirkan varietas baru. Bisa lebih banyak buah atau bunga, tahan penyakit, atau memperbesar atau memperkecil ukuran tanaman. 

Teknik-teknik okulasi

Pada umumnya, cara melakukan okulasi sangat sederhana. Kamu hanya perlu menyiapkan dua batang tanaman, yakni batang yang ditanam (batang bawah) dan batang potongan (batang atas). Secara teknis, sebagai berikut:

  1. Kamu harus menanam batang bawah sekitar 20-30 cm di atas tanah dan lakukan pengirisan di bagian atasnya.
  2. Selanjutnya, potong bagian bawah batang atas.
  3. Lalu, tempelkan batang atas ke batang bawah dan rekatkan menggunakan tali.
  4. Letakkan rekatan tersebut di tempat ideal yang tidak terkena sinar matahari dan air hujan langsung.
  5. Tunggu 2-3 minggu.
  6. Jika berhasil, batang akan memunculkan tunas berwarna hijau. 

Selain itu, agar lebih optimal ada beberapa teknik pemotongan dan penempelan batang. Laman Mississippi State University menyebut ada 3 teknik, apa saja? 

1. Whip & tongue graft

Contoh teknik okulasi (dok. Mississippi State University)

Setidaknya ada 4 cara melakukannya, antara lain:

  1. Potong batang bawah dan batang atas secara miring dengan arah berbeda.
  2. Lalu, kedua potongan tersebut diiris di bagian tengah. 
  3. Setelahnya, kamu hanya perlu mencocokkan potongan batang atas dan batang bawah (Seperti gambar di atas)
  4. Lakukan perekatan menggunakan karet, selotip, atau tali.

Mudah, kan?

2. Cleft graft

Contoh teknik okulasi (The fruit house)

Jika sebelumnya batang bawah ditanam, maka teknik kali ini agak sedikit berbeda. Batang bawah masih menempel pada induknya. Adapun caranya sebagai berikut:

  1. Iris batang bawah di bagian tengah.
  2. Kemudian, iris juga batang atas di bagian tengah secara meruncing.
  3. Lalu, masukkan runcingan batang atas ke batang bawah.
  4. Rekatkan menggunakan alat perekat.
  5. Terakhir tunggu hingga menghasilkan tunas.

Cara ini memang agak ribet, terutama untuk memotong batang bawah yang masih menempal dengan induk. Namun, tidak ada salahnya untuk dicoba dulu, ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya