Simak 3 Zona Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Masing-masing memiliki karakteristik berbeda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah berkunjung ke kebun binatang? Jika iya, pasti kamu akan takjub melihat hewan yang asing dan tidak pernah dilihat sebelumnya. Jika sehari-hari melihat kucing dan ayam, maka di sana ada jerapah, kuda nil, burung merak, zebra, dan sebagainya. Alias hewan-hewan dari seluruh Indonesia berkumpul di sana. Dari sini, kamu dapat mengetahui kalau Indonesia sebetulnya memiliki banyak variasi hewan-hewan. Kebun binatang sebetulnya hanya miniaturnya saja.
Keragaman ini juga ada di tumbuhan. Setiap pulau dan daerah di Indonesia memiliki jenis tumbuhannya masing-masing. Biasanya keragaman ini, tumbuhan (flora) dan hewan (fauna), dipengaruhi oleh beragam faktor, yakni iklim, kondisi tanah, kondisi geografis, dan makhluk hidup.
Atas pengaruh ini, terjadilah pembagian persebaran flora dan fauna di Indonesia. Apa saja?
Tentang garis wallace, garis weber, dan garis lydekker
Sebelum membahas lebih jauh tentang ragam flora dan fauna di Indonesia, ada baiknya memahami garis wallace, garis weber, dan garis lydekker terlebih dahulu. Ketiganya adalah garis khayal yang membantu kita untuk memahami persebaran flora dan fauna di Indonesia (seperti yang terlihat pada gambar di atas).
Garis wallace dibuat oleh Alfred Russel Wallace saat berkunjung ke Indonesia pada 1854-1862. Ia melakukan pencatatan terhadap fauna di Sulawesi, Bali, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Hasilnya menunjukkan perbedaan di pulau-pulau tersebut meski jaraknya berdekatan. Maka, dibuat garis pemisah antara daerah ini dengan yang lain.
Sementara, garis weber adalah garis yang dibuat Max Carl Wilhelm Weber untuk memisahkan fauna yang berada di Indonesia Timur dengan Indonesia Barat. Lalu garis lydekker adalah variasi lain dari garis weber yang sama-sama memisahkan fauna di Indonesia Timur dengan wilayah Barat. Garis ini diciptakan oleh Richard Lydekker.
Biasanya wilayah sebelah barat garis weber yang mencakup Sumatera, Jawa, dan Kalimantan disebut zona Asiatis. Lalu, wilayah yang di sebelah timur garis Wallace yang mencakup Papua dikategorikan sebagai zona Australis. Sementara, pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara disebut sebagai zona peralihan.