TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Sosok 'Villain' Paling Terkenal dalam Sejarah Dunia, Siapa Saja?

Dari Herodes yang Agung sampai Josef Mengele  

historynet.com

Sebagian besar "pahlawan" sejarah selalu disebut dalam buku-buku sejarah. Sedangkan di sisi lain, sosok "penjahat" selalu dikesampingkan atau tidak mendapatkan sorotan dalam sejarah.

Artikel ini tidak akan membahas para pahlawan sejarah. Sebaliknya, artikel ini akan menyajikan epilog dari beberapa sosok penjahat terkejam dalam sejarah. Berikut daftarnya.

1. Herodes yang Agung 

palavradevida.org

Jika membicarakan Herodes yang Agung, sebagian besar orang pasti akan mengutip kekejamannya yang paling terkenal, yaitu Massacre of the Innocents. Singkat cerita, Herodes menerima kabar kalau seorang bayi laki-laki yang akan menjadi "raja orang Yahudi" terlahir di Yudea.

Setelah mendengarnya, Herodes langsung memerintahkan pembununan terhadap semua anak laki-laki berusia dua tahun atau lebih kecil. Meskipun peristiwa ini masih dipertanyakan oleh para sejarawan modern, hampir semua catatan kontemporer menggambarkan Herodes sebagai seorang raja yang paranoid.

Dikatakan kalau Herodes hanya hidup sebentar setelah kelahiran Yesus dan meninggal pada 4 SM. Sejarawan Flavius ​​Josephus menulis dalam bukunya kalau Herodes mengidap paranoia dan penyakit lain seperti demam, kejang, dan bau mulut.

Pada tahun 2002, dokter Jan Hirschmann dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington meninjau penyakit Herodes dan menyimpulkan kalau ia telah menderita penyakit ginjal kronis dan gangren Fournier (pembusukan pada organ genital).

2. Genghis Khan 

britannica.com

Hanya sedikit orang, jika ada, yang memiliki pengaruh sebesar Genghis Khan dalam percaturan sejarah dunia. Sebagai pemimpin pasukan Mongol, Genghis Khan telah membunuh begitu banyak orang sampai menurunkan kadar gas rumah kaca dari atmosfer Bumi pada saat itu.

Selain itu, dia juga memiliki begitu banyak keturunan sampai-sampai ada kemungkinan kalau 0,5 persen dari orang yang membaca artikel ini adalah keturunannya. Namun di penghujung hidupnya, Genghis Khan sangat percaya dengan takhayul.

Ingin hidup selamanya, ia menyuruh pasukannya untuk mencari alkemis Tao yang diyakini telah menciptakan ramuan keabadian. Sayangnya, dia tidak dapat terus hidup dan akhirnya meninggal di tahun 1227 pada usia 60 tahun.

Seperti dikutip dari Britannica, prosesi pemakamannya menghabiskan waktu beberapa minggu, mengingat lokasinya yang jauh dan dirahasiakan. Dalam prosesi itu, para ajudannya akan membunuh siapa pun yang dilewati di sepanjang jalan. Jalan ke situs pemakamannya kemudian diinjak-injak oleh 1.000 kuda sehingga tidak dapat ditemukan.

Tak hanya itu, semua tentara Mongol yang terlibat dalam pemakamannya juga dieksekusi. Meskipun ada beberapa spekulasi, letak pasti dari situs pemakaman Genghis Khan masih menjadi misteri hingga hari ini.

Baca Juga: Dulu Sangat Populer, Ini 5 Obat Teraneh & Berbahaya Sepanjang Sejarah

3. Christopher Columbus 

cocoweb.com

Christopher Columbus adalah tokoh sejarah yang menarik, di mana karakter dan prestasinya terus dikaji oleh para sejarawan dalam beberapa tahun terakhir. Sering dianggap sebagai seorang penjelajah yang menemukan Amerika, potret yang lebih akurat tentang dirinya justru melukiskan seorang yang kejam dan tidak pernah mendarat di Amerika Serikat.

Setelah diangkat menjadi gubernur dan raja muda di Amerika Tengah oleh Kerajaan Spanyol, Columbus langsung memerintah dengan teror di pulau-pulau sekitarnya. Hal ini pun membuat para teman (dan musuhnya) membuat dokumen setebal 48 halaman yang merinci kekejamannya.

Columbus akhirnya dikirim kembali ke Spanyol, gelarnya dicopot dan didakwa sebagai seorang "tiran." Dipermalukan tetapi masih cukup kaya, Columbus menghabiskan sisa hidupnya di Spanyol dan menjadi semakin religius di usia senjanya. Sebelum meninggal, dia menulis dua buku, Book of Privileges dan Book of Prophecies.

4. "Bloody Mary" I dari Inggris 

history.com

Mary I dari Inggris dikenal sebagai salah satu wanita paling berpengaruh dalam sejarah Peradaban Barat, dan satu-satunya pemimpin yang mendapatkan julukan "Bloody Mary." Mary mewarisi Kerajaan Inggris pada tahun 1553 setelah saudaranya, Edward VI, meninggal pada usia 15 tahun.

Mary sendiri dikenal sangat menentang ayahnya, Henry VIII, dan Gereka Anglikan Inggris. Oleh sebab itu, Mary berencana untuk mengembalikan ajaran Gereja Katolik Roma ke Inggris. Selama rezimnya, Mary membakar ratusan penganut Protestan dan para penentangnya di tiang pancang.

Meskipun dikenal sebagai seorang penguasa yang kuat, Mary tidak dapat menghasilkan pewaris takhta. Putus asa dengan suaminya, Philip II dari Spanyol, dan takut kalau adiknya, Elizabeth, naik takhta, Mary pun memaksakan segala cara untuk memiliki anak. Sayangnya, dia meninggal karena komplikasi flu pada usia 42 tahun.

Melalui catatan otopsinya, beberapa dokter modern percaya kalau ia mengidap "kehamilan bayangan" yang disebabkan oleh kista ovarium atau kanker. Besar kemungkinan kalau penyakit ini telah berkontribusi pada komplikasi yang menyebabkan kematian Mary.

5. Robert E. Lee 

britannica.com

Meskipun pada awalnya menentang Perang Sipil Amerika, Jenderal Robert E. Lee tetap dikenal sebagai tokoh utama dalam pasukan Konfederasi yang berperang melawan Union. Ia memimpin banyak pertempuran dan bertindak sebagai dalang utama di balik kemenangan Konfederasi di Perang Sipil.

Oleh karena itu, meskipun telah menyerah di Appomattox Court House pada tahun 1865, Lee masih harus membayar "hutangnya" karena telah membantu pihak Konfederasi melawan pemerintah Amerika Serikat.

Presiden Andrew Johnson memang memaafkan sebagian besar tentara Konfederasi setelah perang berakhir, tetapi Lee masih harus menulis permohonan pribadi kepada Johnson agar diberikan amnesti dan pemulihan kewarganegaraan.

Dari tahun 1865 sampai kematiannya karena stroke pada tahun 1970, Lee menjabat sebagai presiden Universitas Washington (sekarang Universitas Washington dan Lee). Dia pun mengatakan kalau kesalahan terbesar dalam hidupnya adalah mengambil pendidikan militer.

6. Al Capone 

denofgeek.com

Dikenal sebagai "Kingpin dari Chicago," Al Capone adalah mafia minuman keras, perjudian, dan wanita selama masa pelarangan (Prohibition) di Amerika Serikat. Selama hidupnya, Capone akan membunuh siapapun yang menghalangi jalannya. Menjalankan organisasi multi-juta dolar, Capone adalah wajah utama dari kejahatan terorganisir di Amerika.

Menurut data dari Smithsonian Magazine, lebih dari 300 orang tewas atas perintahnya. Salah satu kasusnya yang paling terkenal adalah "Pembantaian Hari Valentine." Setelah gagal menyuap juri, Capone dinyatakan bersalah dan dikirim ke penjara federal di Atlanta. Di sana, ia mendapatkan fasilitas "bintang lima."

Banyak yang menyebutkan kalau dia terus menjalankan organisasinya dari balik jeruji besi. Setelah dua tahun di Atlanta, Capone dipindahkan ke Alcatraz di mana dia tidak mendapatkan fasilitas yang sama. Capone pun mengisi tahun-tahun terakhirnya dengan mempelajari lebih dari 500 lagu dengan gitar tenor dan banjo.

Baca Juga: 9 Keputusan Mendadak yang Berhasil Mengubah Sejarah Dunia, Apa Saja?

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya