TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Tentang Ghetto Warsawa, Saksi Bisu Holocaust di Polandia 

Menjadi ghetto terbesar di Eropa selama Perang Dunia II 

allthatsinteresting.com

Selama Perang Dunia II berlangsung, diperkirakan lebih dari lima juta warga negara Polandia dibunuh tanpa belas kasih di tanah kelahiran mereka sendiri. Sekitar tiga juta korban adalah orang Yahudi Polandia, yang juga dibantai dalam Holocaust. Namun jumlah korban ini hanyalah perkiraan, karena jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Pada saat itu, banyak orang Yahudi yang dipaksa untuk tinggal di Ghetto Warsawa, ghetto terbesar di Eropa yang dibuat oleh Nazi selama Perang Dunia II. Ghetto ini didirikan oleh otoritas Nazi Jerman pada tahun 1940 dan memenjarakan lebih dari 450.000 orang Yahudi, yang nantinya akan dideportasi ke kamp konsentrasi atau pusat pembantaian massal. Memilukan, berikut 7 fakta tentang Ghetto Warsawa yang harus kamu ketahui.

1. Relokasi warga Yahudi Polandia ke Ghetto Warsawa 

pov.international

Nasib baik orang-orang Yahudi di Polandia berakhir ketika Ludwig Fisher, Gubernur Distrik Warsawa, menandatangani perintah resmi untuk membuat sebuah distrik khusus Yahudi yang di kemudian hari dikenal sebagai Ghetto Warsawa pada tanggal 2 Oktober 1940.

Setiap orang Yahudi yang tinggal di Warsawa diperintahkan untuk pindah ke distrik itu sejak 15 November 1940 dan Ghetto ini secara resmi disegel pada hari yang sama. Akibatnya, 113.000 orang non-Yahudi dituntut untuk pindah ke distrik Arya di kota Warsawa, dengan sekitar 138.000 orang Yahudi dari berbagai distrik yang pindah ke Ghetto Warsawa.

Melansir dari laman Imperial War Museum, dalam waktu kurang dari enam bulan 360.000 penduduk Yahudi Warsawa tinggal di ghetto ini, di mana 53.000 orang Yahudi dari distrik barat dan timur dipindahkan ke sini. Sekitar 4.000 orang Yahudi Jerman juga mulai dipindahkan ke Ghetto Warsawa pada awal tahun 1941.

2. Kondisi hidup yang memprihatinkan 

allthatsinteresting.com

Dikarenakan standar akomodasi yang rendah dan kepadatan populasi yang tinggi, kondisi kehidupan di dalam Getto Warsawa sangat memprihatinkan. Rata-rata 7 orang berbagi kamar yang sama, di mana mereka hanya diperbolehkan membawa seprai dan barang-barang pribadi mereka.

Akibatnya, hanya sebagian kecil dari warga ghetto yang memiliki pekerjaan tetap sehingga banyak yang berdagang di jalanan untuk mendapatkan uang. Pemerintah Jerman juga sengaja mengirim persediaan makanan secara terbatas, sengaja membuat mereka mati kelaparan sejak awal tinggal di ghetto.

Menurut laman United States Holocaust Memorial Museum, rata-rata orang Yahudi yang tinggal di Ghetto Warsawa bertahan hidup hanya dengan 800 kalori per hari, dan banyak anak secara tragis mati kelaparan.

Ketika mereka sedang berjuang dengan malnutrisi, kurangnya perawatan kesehatan dan kelebihan penduduk semakin memperburuk keadaan ini. Tragisnya, antara tahun 1940 dan pertengahan 1942 diperkirakan 83.000 orang Yahudi meninggal karena kelaparan dan penyakit tifus. 

3. Tembok yang menutup ghetto Warsawa

archive.jns.org

Karena para orang Yahudi diharuskan hidup dengan 180 gram roti, 1kg selai, setengah kg madu, dan 220 gram gula per bulan, menyelundupkan makanan adalah satu-satunya pilihan untuk bertahan hidup di Ghetto Warsawa. 

Mengutip dari laman Jewish Virtual Library, untuk mencegah warga Yahudi menyelundupkan makanan, pihak berwenang Jerman mendirikan tembok di semua sisi ghetto. Mereka juga memasang kawat berduri dan meletakkan pecahan kaca di bagian atas tembok pembatas agar mereka tidak bisa keluar. 

Namun, banyak orang Yahudi yang masih bisa menyelundupkan makanan, yang menyebabkan pihak berwenang membangun tembok itu jauh lebih tinggi. Jika seorang warga ghetto ketahuan sedang menyelundupkan sesuatu, mereka akan ditembak di pengurungan pusat yang terletak di Jalan Gesiowka.

4. Deportasi ke Treblinka

allthatsinteresting.com

Pada bulan Juli 1942, Reichsfuhrer dari Schutzstaffel (SS), Heinrich Himmler memerintahkan agar orang-orang Yahudi yang tinggal di Ghetto Warsawa dipindahkan ke kamp-kamp pemusnahan. 

Namun penduduk ghetto hanya diberi tahu kalau mereka akan dipindahkan ke kamp kerja, walau tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari kalau deportasi itu akan berujung pada kematian. Dua bulan setelah Himmler memberi perintah, 265.000 orang Yahudi dideportasi dari Ghetto Warsawa ke Treblinka, sebuah kamp pemusnahan massal.

Menurut The History Press, sekitar 20.000 penduduk minoritas lainnya (ras slavia, misalnya) dari Ghetto Warsawa juga diangkut ke kamp kerja paksa atau dibunuh selama proses deportasi.

5. Jewish Combat Organization (ŻOB) 

thereaderwiki.com

Setelah perintah deportasi, sekitar 55.000 hingga 60.000 orang Yahudi tetap tinggal di Ghetto Warsawa. Sekelompok kecil orang yang tinggal memilih untuk membentuk berbagai gerakan bawah tanah.

Misalnya, mereka membuat Jewish Combat Organization (ŻOB) atau Organisasi Tempur Yahudi, yang menyelundupkan pasokan senjata dari pemberontak Polandia. Ketika tentara Nazi mulai masuk ke dalam ghetto ini pada tanggal 18 Januari 1943, mereka langsung disergap oleh unit ZOB. 

Seperti yang dilansir dari United States Holocaust Memorial Museum, pertempuran antara Nazi dan ZOB pun tak terelakkan. Pertarungan ini berlangsung selama berhari-hari sampai pasukan Nazi mundur. Akibatnya, deportasi dari ghetto ini ditangguhkan selama beberapa bulan.

6. Pemberontakan Ghetto Warsawa 

yadvashem.org

Setelah ŻOB berhasil mengusir Nazi dari Ghetto Warsawa, Himmler membuat keputusan untuk mengirim pasukan SS dan kolaborator lainnya ke distrik tersebut pada 19 April 1943, dengan tujuan untuk melikuidasi ghetto tersebut menggunakan tank dan artileri berat. 

Meskipun kalah jumlah senjata dan pasukan, ratusan pejuang perlawanan yang hanya memiliki sejumlah kecil senjata mencoba berjuang mati-matian melawan pasukan Nazi selama hampir sebulan lamanya.

Nazi, bagaimanapun, menghancurkan setiap bunker di ghetto, blok demi blok, yang mengarah pada penangkapan atau pembunuhan ribuan penduduk. Akhirnya, Nazi kembali mengambil kendali penuh atas ghetto Warsawa pada 16 Mei kemudian meledakkan Sinagog Agung Warsawa sebagai tindakan simbolis. 

Melansir dari laman Britannica, diperkirakan sekitar 7.000 orang Yahudi kehilangan nyawa selama peristiwa ini. Warga Yahudi yang tersisa kemudian diangkut ke kamp-kamp kerja paksa atau pemusnahan.

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya