TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Sejarah: 12 Periode Terburuk untuk Hidup, Mengerikan!

Salah satunya pernah terjadi di Indonesia

Letusan Gunung Tambora tahun 1815 via smithsonianmag.com

Umat ​​manusia telah mengalami banyak hal mengerikan selama 2.000 tahun terakhir. Mulai dari perang, bencana alam, hingga wabah mematikan. Akhir-akhir ini, banyak yang merasa kalau 2020 adalah tahun terburuk untuk hidup.

Namun, tunggu dulu, karena masih ada periode waktu yang lebih buruk dari 2020. Berikut 12 periode terburuk dalam sejarah.

1. Roma: 476

worldanvil.com

Pada masa kejayaannya, Kekaisaran Romawi membentang dari Pilar Hercules di Selat Gibraltar sampai wilayah Iran modern. Namun pada abad ke-5 M, kekaisaran ini semakin mendekati kehancurannya yang berlangsung secara perlahan.

Pada tahun 410, bangsa Visigoth yang dipimpin oleh Alaric menjarah kota Roma. Di tahun yang sama, Romawi harus kehilangan Britania, lalu Spanyol dan Afrika Utara pada tahun 430. Tak sampai situ, mereka juga harus menghadapi serangan dari bangsa Hun yang dipimpin oleh Attila sekitar tahun 450-an.

Pada 476, otoritas Romawi yang ada di Barat mendapat serangan dari bangsa Jermanik yang dipimpin oleh Odoacer. Odoacer menggulingkan kaisar Romawi Barat terakhir, Romulus Augustulus, menandai akhir dari peradaban Romawi di Eropa barat. Banyak sejarawan yang setuju kalau 476 adalah tahun terburuk untuk hidup di Roma.

2. Italia: 1348 

thoughtco.com

Maut Hitam memang merebak di Eropa pada tahun 1340-an. Namun, salah satu wilayah yang paling parah terkena dampaknya adalah Italia. Seorang kronikus bernama Giovanni Boccaccio sampai berkata, "Seorang pria menelantarkan sahabatnya... orang tua menolak untuk melihat dan merawat anak-anak mereka."

Sedangkan Marchionne di Coppo Stefani menggambarkan kalau kondisinya lebih parah dari itu. Katanya, penduduk Italia harus menggali kuburan massal, di mana lapisan tubuh dan kotoran memenuhi lubang yang terlihat seperti "lasagna dengan lapisan pasta dan keju." Menurut History, Maut Hitam telah merenggut sekitar 20 juta jiwa di seluruh Eropa.

3. Benua Amerika: 1520-an 

chimuadventures.com

Seperti yang diketahui, Christopher Columbus dan para penjajah Spanyol tak hanya membawa senjata dan kuda ke Dunia Baru. Pada saat itu, mereka juga membawa virus mematikan yang hampir melenyapkan seluruh pribumi Amerika.

Menurut Charles C. Mann, penulis 1493: Uncovering the New World Columbus Created, orang Eropa lah yang membawa epidemi cacar ke benua Amerika pada tahun 1520. Pada akhirnya, epidemi ini merenggut sekitar 60% sampai 90% nyawa penduduk pribumi Amerika.

4. Inggris: 1666 

wikipedia.org

Untuk beberapa alasan, 1666 adalah tahun yang buruk untuk tinggal di London. Pada saat itu, London kembali diserang oleh wabah pes yang pernah meneror Eropa. Menurut statistik, 1 dari 5 orang London yang hidup saat itu meninggal selama Wabah Besar yang dimulai pada tahun 1665.

Habis jatuh tertimpa tangga, London juga mengalami kebakaran besar pada bulan September 1666. Kebakaran itu menghancurkan lebih dari 80% bangunan di London, mengingat banyaknya bangunan yang masih terbuat dari kayu dan tar.

5. Prancis: 1793

fee.org

Ada dua alasan utama mengapa hidup di Prancis pada 1793 adalah ide yang buruk. Pertama, beberapa kerajaan tetangga mengancam akan menyerang Prancis karena tindakan kaum revolusioner yang sudah melewati batas. Kedua, perang saudara yang sedang berkecamuk di dalam negara muda itu.

Pada tahun 1793, para pemimpin Prancis, terutama Maximilien Robespierre, memulai gelombang penangkapan dan eksekusi yang dikenal sebagai Reign of Terror. Pada saat itu, para "musuh revolusi" akan ditangkap dan dibawa ke bawah guillotine. Di luar Kota Paris, pejabat lokal melakukan agenda serupa.

Sedikitnya, ada 300.000 orang yang ditangkap, di mana 40.000 di antaranya yang diadili dan dieksekusi, dibunuh tanpa pengadilan, atau dijebloskan ke dalam penjara. Tentu saja, dua korban terkenal dari pemerintahan teror ini adalah mantan raja dan ratu Prancis, Louis XVI dan Marie Antoinette, yang dipenggal pada tahun 1793.

Baca Juga: 7 Film yang Mengubah Banyak Fakta Sejarah di Dalamnya

6. Indonesia: 1815

history.com

Dari sekian banyak gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, beberapa orang mungkin hanya tahu Krakatau dan Merapi saja. Namun, sedikit yang mengetahui kalau pada tahun 1815 Indonesia pernah "mengubah" dunia lewat letusan Gunung Tambora.

Beberapa ilmuwan menganggap kalau letusan Gunung Tambora 10 kali lebih dahsyat dari letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan ini bahkan dianggap sebagai letusan yang paling merusak Bumi dalam 10.000 tahun terakhir.

Letusan ini memusnahkan 10.000 orang dalam sekejap, di mana 90.000 lainnya meninggal akibat kontaminasi air dan bencana kelaparan sesudahnya. Bahkan, letusan ini berdampak pada kekalahan Napoleon di Waterloo dan mengubah temperatur Bumi pada tahun 1816.

7. Irlandia: 1840-an 

theeternalsunshineofthespotlessmind.wordpress.com

Irish Potato Famine atau Wabah Kelaparan Besar Irlandia terjadi pada tahun 1845, ketika jamur merusak tanaman kentang Irlandia selama tujuh tahun berturut-turut dan menghancurkan sekitar 75% panen pada saat itu.

Seperti dilansir dari History, bencana ini diperparah dengan aturan yang memaksa para petani Irlandia untuk mengekspor makanan kepada para tuan tanah di Inggris, karena pada saat itu Irlandia masih menjadi wilayah koloni dari Inggris Raya. Bencana ini baru berakhir pada tahun 1852, dengan estimasi korban yang mencapai satu juta orang.

8. Amerika Serikat: Abad ke-19 

currentaffairs.org

Sebelum dan setelah Perang Saudara Amerika pecah, kehidupan di bawah Garis Mason-Dixon dipenuhi dengan ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial. Periode ini dikenal sebagai Antebellum South, sebuah neraka bagi orang kulit hitam Amerika yang hidup saat itu.

Di negara bagian tertentu, 1% populasi menguasai hampir sepertiga kekayaan di wilayahnya. Sebagian besar adalah para tuan tanah yang memiliki banyak budak di ladangnya. 

9. Jerman: 1918 

nationalinterest.org

Beberapa sejarawan setuju kalau Jerman adalah negara yang paling dirugikan akibat Perang Dunia I. Dan tanpa keraguan sedikit pun, 1918 adalah tahun terburuk bagi mereka. Perang itu telah membunuh sekitar 16 sampai 20 juta orang, di mana 80% pria Jerman harus pergi ke garis depan dan sebagian besar tidak pernah kembali lagi.

Setelah perang berakhir, flu Spanyol merebak ke seluruh dunia, menginfeksi sepertiga populasi dunia dan menewaskan sekitar 20 juta hingga 50 juta orang. Setidaknya, pandemi itu sama mematikannya dengan Perang Dunia I. Tak heran kalau kondisi ini melahirkan "monster" seperti Adolf Hitler di kemudian hari.

10. Uni Soviet: 1930-an 

dailymail.co.uk

Periode ini adalah neraka bagi penduduk Uni Soviet. Pada saat itu, Joseph Stalin mulai melakukan "pembersihan" besar-besaran kepada para musuh politiknya. Tak hanya itu, ia juga memaksakan Rencana Lima Tahun yang bertujuan untuk mempercepat industrialisasi di Uni Soviet.

Mengutip dari Britannica, dia memaksa jutaan petani untuk meninggalkan tanah mereka, mengirim jutaan orang ke kamp kerja paksa, dan membunuh tahanan politik yang tak terhitung jumlahnya. Lalu, berapa banyak orang yang tewas selama pemerintahan Stalin?

Pada tahun 1989, seorang sejarawan memperkirakan kalau Stalin telah membunuh 20 juta orang, termasuk 6 hingga 7 juta dalam peristiwa Holodomor di Ukraina dan 1 juta selama Teror Besar tahun 1937-1938. Sejarawan lain percaya kalau jumlah korbannya mungkin jauh lebih besar, yakni 60 juta orang.

11. Jepang: 1945 

commondreams.org

Perang Dunia II telah meluluhlantakkan dunia pada saat itu. Menurut data dari Second World War History, sekitar 25 juta orang tewas di Uni Soviet; di Tiongkok, 15 juta orang; sedangkan 6 juta orang Yahudi, bersama dengan jutaan warga sipil dan tahanan politik lainnya, meninggal di dalam kamp konsentrasi Jerman selama peristiwa Holocaust.

Meski "hanya" mendapat 3 juta kematian, bukan berarti Jepang tidak menderita seperti Uni Soviet atau Tiongkok. Perlu diingat kalau Jepang, dan hanya Jepang saja yang dijatuhi bom atom oleh Sekutu. Kaisar Hirohito sendiri langsung menyerah beberapa hari setelah kedua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki, dijatuhi oleh senjata mematikan itu.

Menurut perkiraan, dua serangan ini telah merenggut nyawa lebih dari 100.000 warga sipil Jepang. Sebuah harga yang mahal untuk "kebebasan" dan "perdamaian."

Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Matematika, Ilmu Eksak yang Sudah Ada di Zaman Purba

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya