Fakta Brainspotting, Terapi Atasi Trauma Melalui Pandangan Mata
Metode terapi melalui gerakan mata untuk stimulasi neurologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brainspotting merupakan salah satu model psikoterapi yang digunakan untuk mengatasi trauma seseorang. Psikoterapi dengan pendekatan brainspotting ditemukan oleh David Grand, PhD pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Dalam proses terapi, metode ini menggunakan gerakan mata dengan menemukan titik pandang tertentu yang mampu menstimulasi kenangan buruk atau trauma seseorang yang disebut brainspot.
Menarik, bukan, metode terapi ini? Tentunya terapi tersebut hanya bisa dilakukan oleh para profesional medis terkait, ya. Mari kenali lebih lanjut tentang metode terapi brainspotting berikut ini.
1. Apa itu brainspotting?
Dilansir artikel jurnal Corrigan & Grand (2013) Brainspotting (BSP) merupakan pendekatan psikoterapi dengan menggunakan visual atau penglihatan seseorang yang memberikan stimulasi neurologis yang mampu mengungkap trauma dengan mengakses alam bawah sadar yang sebelumnya tidak mampu terakses.
"What you see affect how you feel" adalah tagline yang dimiliki oleh Grand dalam terapi ini. Dengan mengintegrasikan neurobiological klien dan relational attunement (hadir secara penuh) terapis, seorang terapis mampu mengakses trauma yang tersimpan dalam subcortical otak dan proses visual dalam bagian cortical otak klien yang acapkali sulit diakses melalui proses kognitif dan bahasa. Sederhananya, brainspotting membawa memori tidak sadar menuju memori sadar sehingga memori tersebut dapat ditangani di bagian otak lain yang memungkinkan kita untuk menghadapinya dan bangkit dari ketakutan luka lama.
Baca Juga: Hidup dengan Satu Ginjal, Apa Pengaruhnya pada Kesehatan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.