Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Idealnya, saat mengadopsi anak kucing baru, anak kucing akan sehat dan tanpa masalah medis. Namun, itu tidak selalu terjadi. Anak kucing pada awalnya bisa tampak dalam kondisi baik, tetapi kemudian memiliki masalah kesehatan dalam beberapa hari atau minggu setelah tiba di rumah baru mereka.
Ada beberapa masalah yang bisa saja terjadi pada kitten. Dilansir laman petmd.com, berikut lima kondisi penyakit pada kitten yang biasanya menyerang.
1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
unsplash.com/@raquelpedrotti ISPA adalah salah satu penyakit yang paling umum didiagnosis dokter hewan pada kitten. Ditandai dengan bersin, mata berair, pilek, kurang nafsu makan, dan lesu, infeksi saluran pernapasan atas sangat menular dan mudah ditularkan dari satu anak kucing ke anak kucing lainnya.
Kucing dewasa juga dapat terinfeksi, terutama jika mereka stres atau ditempatkan dalam kontak dekat satu sama lain, tetapi gejala umumnya paling parah pada anak kucing.
Baca Juga: Kucing 101: 5 Cara Memandikan Anak Kucing dengan Benar
2. Kutu telinga (ear mites)
unsplash.com/@shaunmcreatives Kutu telinga juga sangat umum pada anak kucing, meskipun kucing dari segala usia dapat terinfeksi. Parasit ini menular ke kucing lain dan jarang ke anjing. Tanda paling umum dari serangan kutu telinga yaitu keluarnya cairan berwarna hitam atau cokelat di telinga yang tampak mirip dengan bubuk kopi.
Telinga kucing biasanya juga gatal dan mungkin ada luka dan peradangan di sekitar kepala dan leher jika digaruk. Perawatan kutu telinga dijual bebas dan bisa dibeli di pet shop terdekat. Konsultasikan dengan dokter hewan terlebih dahulu agar dosisnya benar.
3. Cacing atau parasit usus
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Parasit usus cukup umum ditemukan pada anak kucing. Cacing gelang dan cacing tambang merupakan parasit usus yang paling sering terlihat.
Banyak anak kucing memiliki cacing ini segera setelah dilahirkan, baik melalui ASI ibu mereka atau melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi. Parasit lain, seperti cacing pita, coccidia, dan Giardia juga bisa menginfeksi kitten.
Untuk mendiagnosis cacing usus, dokter hewan akan memeriksa sampel kotoran kucing di bawah mikroskop dan kemudian meresepkan obat cacing yang akan membunuh jenis parasit tertentu yang dimiliki kucing. Pastikan untuk mengikuti dengan saksama petunjuk pada pengobatan yang diberikan.
4. Kutu (flea)
Kutu juga tidak jarang ditemukan pada anak kucing. Secara alami, kutu dapat menyerang kucing dari segala usia, tetapi serangan kutu bisa sangat menyulitkan kitten.
Karena ukurannya yang kecil, kitten yang penuh dengan kutu dapat menjadi anemia karena kehilangan darah karena disedot kutu. Kutu juga dapat menyebarkan penyakit ke anak kucing yang terinfeksi, termasuk infeksi Bartonella dan Mycoplasma.
Baca Juga: Kucing 101: 5 Tanda kalau Kucing Sedang Stres dan Cara Mengatasinya