TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmuwan Bongkar Fakta Unik Gimana Manusia Merasakan Keberadaan Hantu

Ternyata kemunculan hantu bisa diciptakan secara ilmiah!

pixabay.com

Menyebutkan kata 'hantu', di pikiran kita langsung terlintas hal-hal yang menyeramkan dan menimbulkan teror. Banyak yang percaya, hantu adalah perwujudan arwah yang tidak tenang di alam lain. Ada juga yang menganggap hantu itu sebetulnya hanyalah imajinasi yang hanya ada dalam alam pikiran kita sendiri. Tetapi, bagaimana jika 'hantu' bisa dibuktikan secara ilmiah?

Baca Juga: Gambaran Ngeri Kalau Planet Venus Lebih Mirip Neraka Daripada Hunian

Kemunculan hantu berhubungan dengan kondisi psikis.

pixabay.com

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa hantu adalah ilusi yang diciptakan oleh pikiran manusia sendiri. Pasien yang menderita kondisi neurologis, berkaitan dengan syaraf atau kejiwaan, seringkali merasakan 'kehadiran' yang aneh dan ganjil dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan mereka yang mengalami luka batin, seringkali mengaku melihat penampakan dan merasakan kehadiran makhluk lain di sekitarnya.

Hantu di mata ilmuwan itu ilusi, nyata atau bisa diciptakan?

pixabay.com

Sebuah eksperimen para ilmuwan di Swiss yang dimuat di Telegraph, menunjukkan bahwa hantu adalah ilusi yang diciptakan oleh pikiran sesaat setelah kehilangan 'arah' di mana tubuh sesungguhnya sedang berada. Hal ini bisa dipicu karena penyakit, stres atau kelelahan.

Penelitian dilakukan terhadap sejumlah relawan yang dikondisikan dengan sinyal otak dan gerak tubuhnya telah dikacaukan sementara. Para relawan mengaku seolah melihat adanya empat hantu yang berada di sekitar mereka dan percaya bahwa hantu menyentuh punggung mereka dengan jari-jari yang tidak terlihat.

Untuk 'menciptakan' hantu, para ilmuwan menyiapkan perangkat robot yang memungkinkan relawan mengontrol pergerakan lengan mekanis bersendi dengan jari telunjuknya. Gerakan tersebut diteruskan ke lengan robot lain di belakang mereka yang kemudian bergerak menyentuh punggungnya.

Ketika kedua jari mendorong seiring dengan menyentuh di punggung masing-masing, terciptalah ilusi bahwa para relawan membelai punggung mereka sendiri. Pada saat tertentu, sekitar 500 milidetik otak mengalami ketidaksinkronan dengan gerakan jari. Tiba-tiba mereka merasa seolah-olah sedang diawasi dan disentuh dengan sosok yang tak kasat mata di dekat mereka. Saking tidak nyamannya, para relawan meminta para ilmuwan untuk menghentikan eksperimen 'mengerikan' ini.

Baca Juga: Gak Cuma Susah Diucapkan, Punya Nama Unik dan Ribet Juga Dianggap Mencurigakan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya