TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Peristiwa Historis Terjadi selama Era Kekuasan Ratu Elizabeth II

Beliau berkuasa selama 70 tahun dengan 15 Perdana Menteri berbeda

Queen Elizabeth II , Prince Phillip, Prince Charles, dan Princess Anne (National Potrait Gallery UK)

Ratu Elizabeth II merupakan penguasa kerajaan Britania Raya dan negara-negara persemakmurannya yang paling lama sepanjang sejarah, yaitu sejak tahun 1952 hingga tahun 2022. Melampaui durasi kekuasaan leluhurnya, Ratu Victoria (63 tahun, 7 bulan, dan 2 hari). 

Selama periode kekuasaannya, Ratu Elizabeth II telah berdampingan dengan 15 perdana menteri Inggris, dari Winston Churchill (1951-1955) hingga Liz Truss (2022-sekarang). Ratu Elizabeth II juga telah hidup dalam era kekuasaan 14 presiden Amerika Serikat, mulai dari Harry S. Truman hingga Joe Bidden yang masih memerintah hingga hari ini. 

Dengan periode kekuasaan yang begitu panjang, tentu begitu banyak peristiwa besar yang signifikan terhadap sejarah dunia selama era kekuasaan Ratu Elizabeth II. Berikut elaborasi dari peristiwa bersejarah yang terjadi selama era kekuasaan Ratu Elizabeth II (1952 - 2022). 

1. Great Smog of London: Polusi kabut pekat selama 5 hari di London yang banyak merenggut korban jiwa (5 Desember – 9 Desember 1952)

Great smog of London (Britannica)

Hampir seluruh aktivitas di berbagai bidang berhenti total saat gabungan asap dan kabut tebal tersebar di kota London selama lima hari berturut-turut. Asap dan kabut tebal ini populer dengan sebutan Great Smog of London

Bencana ini diakibatkan karena polusi industri yang bereaksi terhadap cuaca bertekanan tinggi. Dengan adanya kabut asap tersebut, cahaya matahari bahkan sulit tembus, pandangan manusia menjadi terganggu, dan banyak warga yang jatuh sakit akibat kesulitan bernafas. 

Great Smog of London terjadi saat era pemerintahan perdana menteri legendaris, Sir Winston Churchill. Asisten wanita Churchill yang bernama Venetia Scott bahkan wafat akibat bencana alam ini.

Tragedi alam ini mencetuskan lahirnya Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) pada tahun 1956, sebagai simbol titik balik dalam sejarah kerusakan lingkungan hidup.

2. Vaksin polio yang dikembangkan oleh Jonas Edward Salk dinyatakan 'Aman untuk Digunakan' (12 April 1955)

Jonas Edward Salk dan tim penelitinya merupakan salah satu tokoh medis paling berpengaruh pada abad ke-20. Pada tahun 1950-an, virus polio merebak begitu cepat, melumpuhkan banyak warga dunia, khususnya anak-anak. 

Setelah perang dunia ke-2 usai, Jonas Edward Salk bergabung bersama kelompok peneliti vaksin virus influenza. Namun, Jonas ingin berkontribusi lebih. Ia kemudian berhasil menemukan vaksin polio pada tahun 1952, dan vaksin tersebut dinyatakan efektif memerangi virus pada 90% pasien polio dan 'aman digunakan secara masif' pada tahun 1955, menjadikan era tersebut sebagai era gemilang untuk sejarah biomedikal abad 20. 

3. Presiden Amerika Serikat ke-35, John F Kennedy, ditembak mati di Dallas (22 November 1963 )

Pertemuan presiden JFK dengan keluarga kerajaan Inggris (British Heritage)

Presiden John Fitzgerald "Jack" Kennedy yang populer dengan sebutan JFK, ditembak mati saat berkendara bersama istrinya dengan mobil terbuka pada tahun 1963. Kurang dari dua tahun sebelumnya, pada bulan Juni 1961, presiden JFK bersama istrinya sempat mengunjungi Istana Buckingham dan melakukan pertemuan bersama keluarga kerajaan Inggris.

Inggris dan Amerika menjalin hubungan internasional yang semakin akrab pasca bersekutu melumpuhkan Nazi pada perang dunia kedua. Ketika JFK diberitakan meninggal dunia, Ratu Elizabeth II memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda bela sungkawa, padahal JFK bukan dari keluarga kerajaan. 

Pengibaran bendera setengah tiang bagi individu yang bukan anggota keluarga kerajaan sebenarnya tidak sesuai dengan protokol kerajaan. Namun, hal ini tetap diinisiasi oleh ratu sebagai tanda aliansi yang kuat terhadap Amerika, sekaligus menghargai sosok presiden John Fitzgerald Kennedy yang terkenal hebat dan berdedikasi. 

4. Bencana alam kota Aberfan, Wales, yang tewaskan puluhan anak-anak (21 Oktober 1966)

Sebanyak 116 anak-anak dan 28 orang dewasa meninggal dunia akibat longsornya timbunan limbah dari galian tambang di kota Aberfan, Wales, pada 21 Oktober 1966. Peristiwa ini merupakan salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah negara Wales yang merupakan bagian dari persemakmuran Britania Raya.

Salah satu timbunan limbah tersebut (P7), memiliki tinggi hingga 34 meter. Hal ini melanggar aturan batas standar tinggi timbunan yang ditetapkan Dewan Batu Bara Nasional / National Coal Board (NCB). Hujan yang terus-menerus mengguyur Aberfan juga menjadi faktor pendukung terjadinya longsor mendadak tersebut. 

Terdapat sedikit kontroversi terkait bencana ini dengan Ratu Elizabeth II. Sang Ratu terlambat datang ke lokasi bencana, ditambah adanya rumor bahwa beliau tidak mengeluarkan emosi yang tulus saat mengunjungi keluarga korban bencana tersebut. 

Baca Juga: Pemakaman Ratu Elizabeth Jadi Hari Libur Nasional Inggris 

5. Terbunuhnya Marthin Luther King di Memphis, pada masa pergerakan hak warga sipil kulit hitam di Amerika (4 April 1968)

Marthin Luther King atau populer dengan sebutan Dr. King atau MLK, merupakan seorang pemuka agama sekaligus aktivis hak sipil warga kulit hitam di Amerika. Dia memperjuangkan anti diskriminasi warga kulit hitam dengan prinsip anti kekerasan sesuai ajaran agama. 

Pada masa itu, warga Amerika Serikat masih belum toleran terhadap perbedaan ras. MLK berusaha menengahi masalah tersebut dengan jalan damai. Berusaha merangkul dua ras yang saling bermusuhan sesuai ajaran kitab injil. MLK dicintai oleh warga Amerika, baik oleh ras kulit hitam maupun kulit putih. 

Namun pada tahun 1968, MLK ditembak mati di Motel Lorraine, Kota Memphis saat sedang berkunjung ke sana. Dia dibunuh oleh James Earl Ray, seorang pemuda rasis asal Missouri. 

6. Astronot Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan (20 Juli 1969)

Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins diundang ke Buckingham Palace (Royal UK)

Dilansir dari laman resmi kerajaan, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Phillip merupakan penggiat sains dan teknologi sejak dulu, khususnya Pangeran Philip. Para astronot Apollo 11, disambut hangat di istana Buckingham setelah sukses melancarkan misinya ke bulan. 

Diketahui juga bahwa Pangeran Phillip (Duke of Edinburgh) sangat terobsesi dengan perjalanan para astronot ke ruang angkasa. 

Terdapat fakta unik terkait pertemuan ini, Neil Armstrong sedang mengidap flu saat pergi ke istana Buckingham. Istrinya bersikeras untuk tetap ke istana meskipun Armstrong sedang sakit. Saat Armstrong ingin mengucapkan terimakasih kepada sang ratu, dia tidak sengaja bersin di wajah sang ratu. Kemudian saat dia ingin meminta maaf, dia malah kembali bersin ke wajah ratu untuk yang kedua kalinya.

Momen pertemuan tersebut merupakan kebanggan bagi warga Amerika, namun merupakan sebuah momen memalukan bagi Neil Armstrong dan istrinya. 

7. Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdulaziz Al Saud, dibunuh oleh keponakannya sendiri di kota Riyadh (25 Maret 1975)

Queen Elizabeth II dan Prince Phillip bersama King Faishal (Royal Collection Trust)

Faisal bin Abdulaziz Al Saud merupakan raja Arab Saudi yang memperjuangkan gerakan anti Israel dan ikut membiayai pergerakan tersebut. Raja Faisal terkenal akan model kepemimpinannya yang modern. 

Namun, pada tahun 1975, Raja Faisal dibunuh oleh keponakannya sendiri. Alasan serta motif pembunuhan tersebut masih janggal dan tidak jelas hingga saat ini. Peristiwa ini enyimpan misteri dan memantik beribu teori konspirasi. Pasca kematiannya tersebut, Pangeran Khalid langsung naik takhta sebagai raja. 

8. Margaret Thatcher menjadi perdana menteri wanita pertama pada abad ke-20 dengan durasi kekuasaan terlama (4 Mei 1979)

Margareth Thatcher di Moscow (British Heritage)

Pembawaan diri yang tangguh membuat Margaret Thatcher diberi julukan sebagai "The Iron Lady" alias "Wanita Besi" oleh pihak Soviet. Margaret Thatcher memenangkan pemilu pada tahun 1975 melawan Edward Heath dan menjadikannya sebagai wanita pertama yang memimpin partai politik Barat, dan menjadi pemimpin partai oposisi dalam DPR Inggris. 

Pada pemilihan umum tahun 1979, Margaret Thatcher terpilih menjadi perdana menteri dan menjadikannya sebagai perdana menteri wanita pertama di Inggris. Pada tahun 1981, pemerintahan Margaret Thatcher berhasil memulihkan perekonomian Inggris pasca utang yang diembannya kepada IMF pada tahun 1976. 

Margaret Thatcher pun berhasil menstabilkan perekonomian hingga delapan tahun setelahnya. Selain itu, Margaret Thatcher juga berhasil merebut kembali Pulau Falklands dan Pulau Georgia Selatan dari serbuan tentara Argentina pada tahun 1982. 

9. Runtuhnya tembok Berlin, sebagai simbol runtuhnya blok Soviet sekaligus mengakhiri Perang Dingin (9 November 1989)

Saat Jerman kalah dalam perang dunia II, negara tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Salah satu pihak yang memenangkan Perang Dunia II antara lain adalah Amerika dan Soviet. Namun, kedua negara ini memang tidak pernah akur dan masih berseteru.

Perseteruan antar negara pemenang tersebut menyebabkan adanya pemisahan wilayah, yaitu: Jerman Barat diduduki Amerika Serikat dan sekutunya, sementara Jerman Timur dikuasai oleh Soviet. Pemisahan ini diperparah dengan dibangunnya tembok Berlin oleh pihak Soviet sehingga memblokir warga timur untuk pergi ke barat. 

Pada tahun 1989, saat partai komunis Soviet mulai melemah dan Soviet dipimpin oleh presiden Mikhail Gorbachev, tembok Berlin mulai diruntuhkan oleh ribuan warga Jerman dari barat dan timur. Menjadikannya sebagai simbol keruntuhan komunisme Soviet di Jerman.

10. Berakhirnya sistem apartheid di Afrika Selatan setelah diterapkan selama 40 tahun (27 April 1994)

Nelson Mandela berkunjung ke Inggris dan disambut oleh Queen Elizabeth II (Twitter/The Royal Family)

Nelson Rolihlahla Mandela merupakan pencetus gerakan anti apartheid di Afrika Selatan. Dilansir BBC, sistem apartheid merupakan sistem pemisahan ras, agama, dan kepercayaan, diskriminasi etis dan pemisahan kelas sosial, di mana kelompok mayoritas mendominasi kelompok minoritas. 

Nelson Mandela menginginkan persatuan dan menghilangkan segregasi demi terciptanya kesatuan kuat di Afrika Selatan. Kepercayan apartheid dicetuskan pertama kali oleh bangsa kapitalis Eropa. Namun karena takut kalah jumlah di tanah jajahannya, bangsa Eropa berusaha memisah-misahkan suku di Afrika agar mereka bermusuhan dan tidak bersatu. Dengan begitu, tanah mereka akan lebih mudah untuk dijajah. 

Sebagai presiden Afrika Selatan pada tahun 1994 sampai 1999, Nelson Mandela berhasil memprakarsai gerakan anti apartheid. Sistem tersebut berhasil dihanguskan dari tanah Afrika untuk selama-lamanya. 

Baca Juga: 5 Rahasia Umur Panjang ala Ratu Elizabeth II yang Terbukti Ampuh

Verified Writer

Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya