TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Diktator dengan Korban Terbanyak Sepanjang Sejarah

Nama mereka menjadi momok dalam sejarah dunia

ilustrasi Hitler dengan Mussolini (commons.wikimedia.org)

Sejarah menunjukkan bahwa kekuasaan bisa dipimpin oleh seseorang yang otoriter dan kejam. Sepanjang peradaban manusia, sejumlah tokoh telah menorehkan catatan kelam dengan memimpin rezim otoriter yang mengorbankan jutaan nyawa tak berdosa. Mereka dikenal dengan diktator, pemimpin yang memiliki kekuasaan absolut.

Mungkin kamu sering mendengar nama Adolf Hitler, namun Hitler bukanlah satu-satunya figur tirani yang meninggalkan jejak darah dalam sejarah. Ada beberapa tokoh yang menjadi diktator dan mengorbankan banyak nyawa. Berikut empat tokoh diktator dengan korban terbanyak sepanjang sejarah.

1. Mao Zedong

Mao Zedong (commons.wikimedia.org)

Mao Zedong adalah tokoh utama dalam teori Marxisme Tiongkok, seorang prajurit, dan negarawan yang memimpin revolusi komunis negaranya. Mao memimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) dari tahun 1935 dan ia adalah ketua (kepala negara) Republik Rakyat Tiongkok dari tahun 1949 hingga 1959. Kepemimpinan Mao ditandai dengan serangkaian kampanye politik seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan, yang pada akhirnya menyebabkan bencana kelaparan dan kematian jutaan orang.

Alasan Mao menjadi diktator terkait erat dengan keyakinannya pada ideologi komunis dan keinginannya untuk mengubah struktur sosial dan ekonomi Tiongkok. Ia sering kali menggunakan tindakan represif terhadap lawan politik dan kelompok yang dianggap berlawanan dengan prinsip komunis. Mao meninggal pada 9 September 1976 dan, PKT memulai proses reformasi bertahap, menjauhkan diri dari beberapa kebijakan Mao dan membuka Tiongkok ke ekonomi pasar global.

Baca Juga: Sejarah Environmental Protection Agency, Tercetus berkat Senator AS

2. Joseph Stalin

Joseph Stalin (commons.wikimedia.org)

Joseph Stalin adalah pemimpin Uni Soviet dari tahun 1924 hingga kematiannya pada tahun 1953. Stalin memainkan peran penting dalam mengubah Uni Soviet dari masyarakat agraris menjadi kekuatan industri dan militer. Kepemimpinannya ditandai dengan industrialisasi paksa dan kolektivisasi pertanian yang menyebabkan kelaparan massal dan pengiriman banyak orang ke kamp kerja paksa.

Joseph Stalin memerintah dengan tangan besi, menggunakan teror dan represi untuk mempertahankan kekuasaannya, yang mengakibatkan kematian jutaan orang. Ia memperluas kekuasaan polisi rahasia, mendorong warga untuk saling mengawasi, dan mengeksekusi atau mengirim jutaan orang ke Gulag. Stalin meninggal pada 5 Maret 1953, diduga karena pendarahan otak, namun ada juga yang menduga ia diracun oleh penasihatnya. Setelah kematiannya, Uni Soviet memulai proses destalinisasi, yang menghapus banyak kebijakan represifnya.

3. Adolf Hitler

Adolf Hitler (commons.wikimedia.org)

Adolf Hitler adalah pemimpin Partai Nazi dan diktator Jerman dari tahun 1933 hingga kematiannya pada tahun 1945. Kepemimpinannya ditandai dengan ideologi ekspansionis dan supremasi rasial, yang mengarah pada invasi Polandia dan memulai Perang Dunia II, serta pembunuhan sistematis sekitar enam juta orang Yahudi dan jutaan korban lainnya selama Holocaust. Hitler menggunakan kekuasaannya untuk mengorkestrasi genosida ini, yang menjadi salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah manusia.

Hitler berkuasa dengan memanfaatkan krisis ekonomi, ketidakpuasan populer, dan pertikaian politik selama Republik Weimar. Melalui serangkaian tindakan kejam dan kekerasan, termasuk Pembakaran Reichstag dan Malam Pisau Panjang, ia mengambil alih kekuasaan mutlak di Jerman pada tahun 1933. Setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II tampak tak terelakkan, Hitler bunuh diri pada 30 April 1945 di bunker Führerbunker di Berlin.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : tmarvell_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya