TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhirnya Ilmuwan Temukan Obat untuk Kurangi Risiko Gangguan Pendengaran

#SainSeru Solusi masa depan bagi para tuna rungu

cnn.com

Kondisi kesehatan manusia tidak selalu mempunyai jaminan bahwa seseorang akan memilki kondisi jasmani yang selalu sehat dan bugar.

Ada kalanya karena pengaruh cuaca, iklim, maupun padatnya aktifitas yang dikerjakan, kondisi kesehatan seseorang juga bisa menurun. Bahkan langsung pada tingkat menurun drastis. Dan ketika pada saatnya kemampuan imun atau kekebalan tubuh juga menurun, maka bisa dipastikan seseorang akan mengalami sakit. Penanganan dan perawatan pun merupakan hal penting yang harus dilakukan sesegera mungkin semisal meminum obat agar sakit itu tidak jadi berkepanjangan.

Terkecuali, kekurangan atau cacat salah satu indera dan bersifat penyakit bawaan sejak usia dini. Ada kalanya juga, karena suatu kebiasaan yang tidak sehat seseorang juga bisa mengalami penurunan kualitas dari salah satu dari 5 indra yang dimiliki manusia. Atau bahkan yang lebih parah adalah kehilangan fungi dari salah satu indra tertentu.

Kebiasaan itu bisa dalam berbagai hal semisal dari sebuah hobi, pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi, ataupun pola istirahat. Terkadang kebiasaan yang terkesan sepele bisa membahayakan kualitas dan fungsi suatu indera dari manusia. Di sisi lain, situasi dan kondisi memaksa seseorang untuk berada pada kebiasaan yang pada dasarnnya ia tidak merasa nyaman.

1. Faktor yang paling menyebabkan turunnya gangguan pendengaran

guardian.ng

Menurut hasil penelitian yang didapat para ilmuwan, saat ini penurunan pada fungsi pendengaran manusia adalah hal yang paling banyak terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Dan masalah gangguan kesehatan pada indra pendengar sebagai mana fungsi gendang telinga yang dimiliki manusia ini, kebanyakan disebabkan oleh tingkat kebisingan yang tinggi, efek kemoterapi pada pasien kanker, dan juga faktor usia.

 

2. Peran bulu koklea pada kualitas dan fungsi pendengaran

library.stsephens,wa.edu.au

Penyebab fungsi telinga seseorang mengalami penurunan fungsi pendengaran menurut ilmu kesehatan yakni dikarenakan karena matinya fungsi sel bulu koklea atau sebuah cilia tipis yang berada di dalam telinga manusia. Fungsi dari sel bulu koklea ini sendiri adalah untuk menangkap gelombang suara yang selanjutnya diterjemahkan oleh otak ke dalam gelombang elektromagnetik yang dipahami manusia sebagai sebuah suara.

Sel rambut yang mati tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi, dan inilah yang menyebabkan penurunan kualitas dan fungsi indera pendengaran bisa sangat cepat atau berkurang secara perlahan.

3. Efek penggunaan cisplatin

cancer.iu.edu

Seorang professor ahli neuro biologi dan juga seorang dokter spesialis THT dari St Jude Children Hospital yang sepanjang karirnya telah menangani banyak pasien kanker di usia remaja, mengemukakan bahwa kebanyakan dari pasien yang telah menjalani kemoterapi malah harus mengalami penurunan kualitas pendengaran mereka. Bahkan pasien pengidap tumor ganas dan kanker otak  sampai kehilangan fungsi pendengaran mereka secara permanen.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan tim Seeker.com dengan professor Zuo pada 9/3/2018, menurutnya faktor utama dari efek kemoterapi atas kualitas dan fungsi pendengaran penderita kanker adalah pada penggunaan jenis obat bernama cisplatin.

Obat ini sangat efektif untuk membunuh sel kanker melalui sistem terapai pada pasien. Namun efek yang dihasilkan adalah obat ini dapat membunuh sel rambut koklea pada telinga dan sel ginjal pada proses kemoterapi yang dijalani.

4. Proses penelitian dan eksperimen kenpalloune

blogs.discovermagazine.com

Terpikirkan sebuah ide dari efek samping yang ditimbulkan cisplatin, Profesor Zuo mempunyai pemikiran ketika ada sebuah cara untuk menghilangkan efek samping dari obat ini tanpa menghilangkan fungsi utama dalam terapi penyembuhan kanker. Ia dan tim labnya menemukan sebuah obat penawar dari cisplatin yang dinamakan dengan kenpaullone. Temuan ini juga dituliskannya dalam journal of Natural Esperimental.

Pada eksperimen yang dilakukan pada 2 ekor jenis tikus yakni tikus putih dan tikus hitam, didapat hasil ekperimen bahwa obat ini mampu melindung tikus dari kerusakan sistem pendengarannya dari efek samping obat cisplatin dan kerasnya gelombang suara. Proses penelitian yang dilakukan bersama timya memerlukan 4.385 senyawa unik untuk diteliti pada sel koklea yang ada pada telinga tikus putih dan tikus hitam.

Selanjutnya ia menyuntikkan senyawa kenpaullone temuannya dengan dosis rendah langsung pada bagian tengah  dari telinga tikus, dan hasilnya si tikus mendapat perlindungan mencapai 41 desibel dari efek samping yang ditimbulkan cisplatin.

Setiap menaikkan 10 tingkatan desibel sebanyak 10 kali percobaan, perlindungan sebanyak 41 desibel 10.000 kali lebih dari tidak memberikan perlindungan sama sekali. Sedangkan pada tikus yang tidak mendapatkan terapi penyuntikkan kenpaullone, kualitas pendengarannya sangat menurun drastis.

Verified Writer

Threedots

Another world inside of me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya