TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Bahasa Tubuh di Berbagai Belahan Dunia

Jangan sampai salah, ya!

ilustrasi gerak tubuh (Pixabay.com/JonathanAlvarezF)

Bahasa tubuh merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Secara sederhana, Komunikasi nonverbal merupakan semua isyarat yang bukan kata-kata. Dalam buku Teori Komunikasi, Daryanto dan Muljo Rahardjo menjelaskan, komunikasi nonverbal bisa dilihat dari berbagai hal, mencakup postur, mimik wajah dan mata, isyarat, sentuhan, bahkan hingga cara berpakaian.

Sama halnya dengan kata-kata, kebanyakan komunikasi nonverbal juga tidak universal. Isyarat-isyarat nonverbal yang ada saat ini ternyata terikat oleh konteks dan budaya. Satu isyarat nonverbal akan berbeda makna jika digunakan pada dua kebudayaan yang berbeda. Berikut adalah 5 perbedaan bahasa tubuh di berbagai belahan dunia yang dirangkum dari buku Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar yang ditulis oleh Deddy Mulyana.

1. Menunjuk diri sendiri

ilustrasi menunjuk diri sendiri (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Menunjuk diri sendiri termasuk salah satu dari sekian banyak isyarat tangan yang ada di dunia. Ketika sedang berbicara, manusia sering menyertai ucapannya dengan isyarat tangan, seperti saat presentasi atau menelepon.

Di Indonesia, kenya, dan Korea Selatan, orang-orang mengatakan “Saya!” atau “Saya?” disertai dengan isyarat tangan yang menunjuk dada menggunakan telapak tangan atau telunjuk. Berbeda dengan orang Jepang yang akan menunjuk hidungnya sendiri dengan telunjuk.

Seperti yang tertera dalam jurnal dengan judul Gerak Tangan Sebagai Isyarat Dalam Masyarakat Jepang dan Masyarakat Indonesia yang ditulis oleh Maharani Ratna, orang Jepang menunjuk hidungnya sendiri ketika mengatakan “Saya!” atau “Saya?” karena hidung dianggap sebagai bagian tubuh yang menyatakan suatu identitas diri atau kebanggaan.

2. Memanggil orang lain untuk mendekat

ilustrasi memanggil orang lain(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita sering menggerakkan tangan sebagai isyarat ketika memanggil orang lain untuk mendekat. uniknya, isyarat tangan untuk memanggil orang lain memiliki perbedaan pada beberapa negara dan kebudayaan di dunia.

Di Amerika dan Belanda, orang memanggil orang lain untuk mendekat menggunakan satu jari atau semua jari dengan telapak tangan menghadap ke atas, sementara tangannya bergerak ke arah pemanggil. Hal ini tentu berbeda dengan yang dilakukan orang-orang di banyak negara di Asia dan Amerika Selatan, yang memanggil orang lain dengan melengkungkan tangan dengan telapak tangan yang menghadap ke bawah dan gerakkan tangan berlawanan dengan cara orang Amerika.

Perlu diketahui, menggunakan telunjuk untuk memanggil seseorang seperti di Amerika Serikat mirip dengan cara memanggil hewan atau binatang di beberapa negara Asia dan Afrika. Di Ethiopia, menunjuk dan memanggil seseorang dengan telunjuk merupakan penghinaan, dan hanya digunakan terhadap anak-anak dan anjing.

3. Mengatakan “ya” dan “tidak”

ilustrasi "ya" dan "tidak" (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Anggukan kepala di beberapa negara malah berarti “tidak,” seperti yang dilakukan orang-orang Bulgaria, sedangkan menggelengkan kepala di negara itu berarti “ya.” Di beberapa wilayah India, mengatakan “ya” bisa dilakukan dengan melemparkan kepala ke belakang dan leher sedikit diputar, dengan menyentakkan kepala ke kanan bawah, atau memutar kepala secara cepat dalam suatu gerakkan melingkar.

Di Indonesia, menggelengkan kepala berarti “tidak,” berbeda dengan Uni Emirat Arab yang bermakna “ya.” Di Yunani, orang-orang mengatakan “tidak” dengan cara menyentakkan kepala ke belakang dan menengadahkan wajahnya. Orang Inggris dan Indonesia menganggukkan kepala sebagai isyarat bahwa mereka mendengar, dan tidak berarti menyetujui.

4. Menatap orang lain

ilustrasi tatapan mata (pexels.com/Noelle Otto)

Dalam keadaan normal, kita hanya menatap orang lain dengan sekilas, sekitar satu atau dua detik. Jika lebih lama dari itu, reaksi orang yang kita pandang cenderung emosional. Di beberapa negara, seperti Amerika Latin dan Kepulauan Karibia, menatap mata orang lain dianggap tidak sopan. Di Indonesia, Spanyol, dan negara-negara Muslim seperti Arab Saudi, Iran, dan Pakistan, wanita terhormat tidak akan membalas tatapan kaum pria. Bahkan di Saudi, Iran, dan Pakistan, banyak wanita yang menggunakan cadar agar mereka terhindar dari pandangan pria.

Bagi orang Amerika Serikat, memandang orang lain adalah cara untuk menunjukkan niat baik. Mereka menganggap orang yang tidak menatap lawan bicara sebagai orang yang mencurigakan, tidak jujur, gugup, merasa bersalah, mau menipu, atau rendah diri. Di Inggris, menatap lawan bicara adalah perilaku mendengarkan yang baik.

Baca Juga: Mengenal Profesi Juru Bahasa Isyarat: Syarat, Peran, dan Karier

Writer

Fahrul Hulalata

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya