Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Indonesia memang telah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Namun, seperti tak rela, Belanda terus saja menggencarkan agresinya untuk mengambil alih kembali kemerdekaan Indonesia. Namun, rakyat Indonesia tak tinggal diam.
Adapun salah satu perjuangan tersebut, terabadikan dalam sejarah pertempuran Laut Aru yang terjadi pada 15 Januari 1962. Apa saja yang terjadi 57 tahun yang lalu? Lantas apa saja yang perlu kamu pelajari dari peristiwa ini? Berikut ulasannya.
1. Pertempuran ini melibatkan kapal dan pesawat milik Belanda dan Indonesia
Peristiwa ini terjadi saat dua kapal jenis Destroyer dan pesawat jenis Neptune dan Frely menyerang kapal-kapal cepat torpedo kebanggaan Indonesia yang sedang berpatroli, yakni RI Matjan Tutul, RI Matjan Kumbang dan RI Harimau.
2. Saat itu, tiga kapal Indonesia yang berpatroli sedang mengemban misi untuk membebaskan Papua Barat
Pemberangkatan tiga kapal ini adalah upaya dari Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat. Itu karena Belanda ingkar janji pada Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengiming-imingi untuk membebaskan Papua Barat.
Baca Juga: Kenapa Ada 7 Hari dalam Satu Minggu? Ini Sejarah Awalnya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Pembebasan Irian Barat tersebut tertuang dalam Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961
Peristiwa yang terjadi di Yogyakarta pada 19 Desember 1961 ini menghasilkan Trikora. Adapun, isi Trikora:
- Gagalkan pembentukan "Negara Boneka Papua" buatan Belanda kolonial;
- Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia;
- Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
4. Namun, mirisnya RI Matjan Tutul harus tenggelam
Saat Belanda menyerang, RI Matjan Tutul berusaha menjadi umpan untuk menyelamatkan kedua kapal lainnya, yaitu RI Matjan Kumbang dan RI Harimau. Namun, mirisnya RI Matjan Tutul harus tenggelam.
5. Akibat pertempuran ini, pahlawan Yos Sudarso gugur di medan perang
Dalam pertempuran ini Komodor Yos Sudarso sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) harus gugur. Ia gugur bersama Kapten Laut Memet Sastrawiria, Kapten Laut Wiratno, Letnan Muda Tjiptadi dan 21 awak kapal RI Matjan Tutul lainnya. Sesaat sebelum gugur, ia sempat memekikkan pesannya yang termasyhur “Kobarkan semangat pertempuran”.
6. Sebagai bentuk penghormatan akan pahlawan yang gugur di medan perang, setiap tahunnya 15 Januari diperingati sebagai Hari Dharma Samudera
Meski jadi salah satu bentuk kegagalan, usaha para pahlawan ini tak sia-sia. Itu sebabnya, pengorbanan Yos Sudarso dan awak kapal terus dikenang hingga sekarang.
Baca Juga: 7 Fakta Hari Bela Negara, Momen Bersejarah Soekarno Ditahan Belanda