TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mencegah Berita Hoax Menyebar, Millennials Harus Berkontribusi!

Yuk, adukan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika

summer.harvard.edu

Mungkin kamu familier dengan berita bohong atau sering disebut hoax. Di 2018, banyak berita hoax bermunculan dan bikin heboh, mulai dari berita bohong seputar pengeroyokan salah satu politisi hingga pengumuman palsu CPNS. Belum lagi, di zaman sekarang ini, berita begitu mudah menyebar dengan adanya media sosial dan kecanggihan mesin pencari.

Lantas, sebagai warganet, sebenarnya apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi suatu pemberitaan dan mencegah berita hoax menyebar? Berikut di antaranya.

1. Kembangkan rasa penasaranmu setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa mengecek kebenarannya

rahulghosh.ca

Menurut Tom Stafford, seorang psikolog dari The University of Sheffield kita mendapat banyak manfaat dengan menjadi lebih ingin tahu atau penasaran. Sementara itu, pendidikan zaman sekarang gak banyak mencegah pemikiran masyarakat terbuka. Justru rasa penasaran terbukti ilmiah bisa membuka pemikiran lebih terbuka. Sehingga, kamu gak buta hanya dengan satu ideologi saja.

2. Berhati-hatilah dengan judul yang provokatif

forbes.com

Seringkali, berita hoax punya judul yang mengundang sensasi, seperti bersifat menghasut atau provokatif. Bahkan, lebih ngeri lagi, kadang isinya diambil dari media atau surat kabar resmi. Hanya saja, sedikit diubah agar sesuai dengan persepsi dari pembuat hoax.

Untuk itu, coba ambil koran untuk memastikan kebenaran. Bisa juga dengan mengeceknya dengan berselancar ke internet. Kamu bisa membaca media berita yang ada. Dengan kredibilitasnya, sudah pasti media mengecek kebenarannya sebelum disiarkan ke khalayak ramai. Coba perhatikan apakah ada perbedaan.

Baca Juga: 7 Ciri yang Melekat Pada Orang Pembohong, Kamu Pernah Melakukannya?

3. Cari tahu keaslian alamat situs laman

akenytimes.com

Jika kamu mendapatkan berita dari sebuah artikel, coba perhatikan tautannya. Apakah tautan tersebut berupa blog atau media berita asli. Jangan sampai terkecoh, kadang ada orang yang gak bertanggung jawab membuat berita bohong dengan menggunakan tautan yang mirip dengan media berita asli.

Dilansir dari Dewan Pers, di Indonesia terdapat lebih dari 43.000 situs yang mengklaim dirinya sebagai media berita. Namun, yang sudah terverifikasi gak sampai 300. Itu artinya, ada kemungkinan banyak berita bohong yang bisa beredar.

4. Perhatian keaslian foto

designcrowd.com

Gak hanya tulisan saja, berita bohong ada kalanya berupa foto yang telah dimanipulasi. Pembuat berita palsu bisa saja telah mengedit sebuah foto lalu disiarkan ke internet dengan tujuan memprovokasi. Namun, kamu pun bisa mengecek keaslian sebuah foto dengan mesin pencari Google Images dengan tautan images.google.com.

Kamu bisa mengunggah sebuah foto atau dengan fitur drag and drop. Dengan begitu, kamu bisa membandingkan hasilnya dan mengambil kesimpulan apakah foto tersebut asli atau bohong.

5. Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya

chicagotribune.com

Sudah umum kalau berita dikuatkan dengan sumber. Biasanya kamu akan melihat sumber, misalnya dari polisi atau KPK. Kamu bisa mengecek dan membandingkannya dari siaran pers langsung atau dari media berita.

Selain itu, kamu pun perlu membedakan mana berita berupa fakta dan mana yang berupa opini. Itu karena gak semua opini perlu kamu sepakati. Bisa jadi kamu punya pemikiran lain.

6. Ikut serta dalam grup diskusi antihoax di media sosial

responsejournal.net

Untuk mendukung gerakan antihoax, ada banyak grup di media sosial yang berguna untuk mendiskusikan apabila ada suatu pemberitaan baru yang kontroversi. Kamu bisa bergabung dan menyimaknya. Siapa tahu dengan begitu pemikiranmu akan terbuka.

Baca Juga: Kenapa Kita Berbohong? Ini 7 Fakta Ilmiah Uniknya Menurut Para Ahli!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya