TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Alasan Trauma Masa Kecilmu Memicu Penyakit Berbahaya saat Dewasa

Jangan biarkan traumamu berlarut-larut!

gaurani.almightywind.info

Kejadian traumatis bisa menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Hanya saja, trauma yang terjadi pada masa kecil lebih sulit untuk diobati dan butuh waktu yang lebih lama. Nyatanya, trauma masa kecil ternyata gak hanya menyebabkan gangguan mental, melainkan juga bisa memicu penyakit berbahaya saat dewasa. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Trauma masa lalu meningkatkan risiko penyakit kronis hingga dua kali lipat saat dewasa

medicalnewstoday.com

Dilansir dari Journal of Pain 2016, menurut Robert R. Edwards trauma masa lalu yang gak ditangani dengan baik memicu penyakit kronis hingga dua kali lipat saat dewasa.

2. Anak kecil yang punya pengalaman traumatis yang gak ditangani dengan baik berisiko 97 persen terserang penyakit konis saat dewasa

unsplash.com/Jordan Whitt

Penyebab traumanya sendiri bermacam-macam, seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, kekerasan verbal, penyalahgunaan narkoba, perceraian orangtua hingga kematian orangtua.

Baca Juga: Kenapa Otak Kita Berpikir "Benda" Kecil Itu Lucu dan Menggemaskan?

3. Stres dan depresi gak hanya buruk untuk kesehatan mental, namun juga mengundang banyak penyakit yang berbahaya bagi tubuh.

unsplash.com

Stres tersebut akan direspons secara alami oleh otak. Salah satunya saat kamu merasa ketakutan, sistem saraf tubuh akan bergerak aktif sebagai bentuk perlindungan diri. Dengan begitu, saraf tubuh mengalami rangsangan yang berlebihan atau hyperarousal.

4. Meski trauma mereda, rangsangan dan luka traumatis yang ada akan tetap membekas dan bisa kambuh sewaktu-waktu

unsplash.com/jessedo81

Itu memungkinkannya untuk kambuh sewaktu-waktu jika terpacu oleh penyebab trauma. Otak bisa saja tiba-tiba merangsang dengan berlebihan tiba-tiba. Jika dibiarkan saraf otak bisa rusak dan menyebabkan penyakit kronis.

Contohnya, saat seseorang kehilangan orangtua, hal itu meninggalkan trauma mendalam. Bertahun-tahun kemudian, orang tersebut kembali kehilangan kekasih pujaan hatinya. Dari trauma yang bangkit tersebut, otak akan memproduksi zat-zat kimia dan hormon stres untuk merespons rasa sakit tersebut. Rasa sakit itu, gak hanya kamu rasakan saja, melainkan juga menjalar ke bagian tubuh lainnya dan menyebabkan penyakit kronis.

5. Semakin belia umur seseorang mengalami trauma, semakin besar seseorang akan terkena complex post-traumatic stress disorder (CPTSD)

pexels.com

Psikiater Australia, dr. Michelle Atchison menyampaikan bahwa semakin belia umur seseorang terkena trauma, semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena CPTSD. Gejalanya mirip dengan penyakit kronis seperti bronkitis kronis, asma, penyakit jantung koroner, psoriasis dan sindrom iritasi usus.

6. Untuk itu, penting untuk mengenali penyebab trauma dan menenangkan diri

soymoda.net

Seseorang harus tahu apa trauma terbesarnya, apakah itu berupa kekerasan secara fisik, verbal maupun psikis. Setelah mengetahuinya, cobalah untuk berdamai dengan masa lalu. Cara menenangkan diri bisa dilakukan dengan meditasi atau berlatih pernapasan.

Caranya dengan duduk di posisi ternyaman dan embuskan napas dari hidung dan keluarkan lewat mulut sembari menutup mata. Meski sederhana, hal tersebut berguna untuk membuat otot-otot tubuh menjadi lebih relaks.

Baca Juga: Ini 8 Fakta Mengagumkan Orang Autis, Kenapa Mereka Cenderung Genius?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya