TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wajib Tahu 7 Tipe Plastik, Mana yang Sering Digunakan?

Salah pilih produk, bisa bahaya untuk kesehatan! 

Ilustrasi sendok dan garpu plastik (unsplash.com/brian_yuri)

Dewasa ini, plastik adalah kebutuhan yang tidak bisa dilepas oleh manusia. Kemasan plastik dipilih karena mudah untuk dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Selain itu sifat plastik yang kuat, ringan, serta praktis juga merupakan keunggulan tersendiri.

Dan ternyata, plastik memiliki jenis yang berbeda-beda, lho. Terdapat plastik yang aman digunakan untuk kemasan makanan (food grade). Ada juga plastik yang digunakan dalam pembuatan pipa dan mengandung zat berbahaya apabila digunakan untuk produk pangan.

Pada kemasan plastik terdapat simbol berisi angka yang menandakan identitas plastik tersebut. Berikut 7 jenis plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Simak sampai habis, yuk.

1. Polyethylene Terephthalate (PET)

Ilustrasi botol plastik unsplash.com/Jonathan Cooper

Melansir petresin.org, plastik jenis PET memiliki sifat bening, kuat, dan ringan. Banyak digunakan untuk mengemas makanan dan minuman. Hampir semua botol minuman ringan menggunakan plastik jenis PET sebagai kemasan. Disamping sifatnya yang praktis, PET juga mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Plastik tersebut memiliki kode angka 1 disertai singkatan PET atau PETE .

Plastik PET hanya dianjurkan untuk sekali penggunaan. Apabila dipakai berulang kali apalagi dalam keadaan panas maka lapisan polimer plastik dapat luruh dan bercampur dengan produk yang dikemas dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. 

2. High Density Polyethylene (HDPE)

Macam-macam plastik pinterest.com

Dilansir bpf.co.uk, plastik HDPE merupakan plastik jenis polyethylene yang paling sering digunakan untuk kemasan. sifatnya yang keras dan kuat merupakan keunggulan dari jenis plastik tersebut.

Selain itu plastik jenis HDPE juga dapat menghalangi uap dan kelembaban yang dapat menurunkan kualitas produk yang dikemas dan juga mampu mencegah terjadinya reaksi kimia antara produk dengan kemasan. 

Penggunaan plastik jenis HDPE dalam kehidupan sehari-hari biasanya untuk botol deterjen atau jerigen. Hati-hati dengan penggunaan plastik HDPE untuk produk pangan. Plastik yang memiliki kode angka 2 juga biasanya digunakan dalam pembuatan botol susu pada bayi.

Padahal penggunaan berulang kali apalagi dalam keadaan panas dapat melepaskan senyawa Antimony trioksida yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

3. Polyvinyl Chloride (PVC)

Logo jenis plastik vectorportal.com

Dilansir chemicalsafetyfacts.org, plastik jenis PVC biasa digunakan untuk pembuatan pipa dan isolasi kabel. Plastik tersebut mudah dibentuk sesuai kebutuhan. Dapat dibentuk kaku dan keras untuk pembuatan pipa. Selain itu dapat diberikan warna sesuai dengan kebutuhan.

Plastik dengan kode angka 3 tersebut kuat, fleksibel, dan tidak mudah pecah sehingga cocok digunakan untuk kantong darah. Plastik jenis ini tidak dianjurkan digunakan untuk kemasan produk pangan karena terdapat kandungan zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak ginjal dan hati.

Akan tetapi terdapat sertifikasi khusus yang diperuntukkan pada pipa yang digunakan untuk mengalirkan air minum serta untuk kemasan yang berhubungan dengan produk pangan dan kesehatan.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

Ilustrasi plastik untuk sampah unsplash/Jon Tyson

Dalam jurnal Advanced High Strength Natural Fibre Composites in Construction, plastik LDPE memiliki kepadatan yang rendah dibandingkan dengan HDPE. Sehingga plastik yang dihasilkan pun tidak sekeras dan sekuat HDPE.

Akan tetapi kekuatan dari LDPE lebih tinggi jika dibandingkan dengan HDPE, serta memiliki sifat transparan. Plastik dengan kode angka 4 tersebut biasanya digunakan dalam pembuatan kantong plastik untuk keperluan makanan dan bukan makanan.

5. Polypropylene (PP)

Ilustrasi plastik makanan gogreenpackaging.com

Melansir healthline.com, plastik polypropylene adalah jenis plastik yang dianggap sebagai salah satu yang paling aman untuk produk pangan. Plastik PP memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi dan dapat digunakan sebagai kemasan makanan yang dapat dipanaskan dalam microwave.

Plastik polypropylene juga bebas dari Bisphenol A (BPA), yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan masalah perkembangan otak, fungsi kekebalan tubuh, kemampuan belajar, gangguan reproduksi, dan masalah kesehatan lainnya.

Plastik dengan kode angka 5 tersebut biasanya digunakan dalam wadah daging, keju, dan mentega. Selain itu, digunakan untuk bahan botol minuman dengan kualitas tinggi. Karena sifatnya yang tahan dengan suhu tinggi, maka plastik tersebut juga cocok untuk menyimpan bahan makanan dalam keadaan panas.

6. Polystyrene (PS)

Ilustrasi gelas plastik unsplash.com/Caleb Lucas

Dilansir chemicalsafetyfacts.org, polystyrene adalah plastik serbaguna yang menjadi bahan dasar pembuatan styrofoam. Sifat plastik jenis ini keras dan padat. Selain digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kemasan untuk bahan makanan, juga digunakan dalam peralatan elektronik dan suku cadang mobil.

Plastik dengan kode angka 6 tersebut aman digunakan untuk kemasan bahan makanan seperti yang direkomendasikan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Penggunaannya dalam dunia pangan tidak hanya sebagai kemasan. Tetapi juga pada pembuatan sendok plastik.

Karena sifatnya yang ringan dan praktis, maka plastik jenis ini banyak dipilih pada saat travelling atau camping.  Akan tetapi perlu diingat, plastik jenis ini tidak tahan dengan suhu tinggi. Oleh karena itu, tidak direkomendasikan untuk mengemas bahan makanan yang panas karena dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker.

Writer

Wahyu Ari Yulianto

Melihat dunia dengan kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya