TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Menyebabkan Kemampuan Bahasa Pertama Seseorang Hilang

Masih bisakah disebut "native"?

sapeople.com

Hilangnya kemampuan bahasa pertama seorang native disebut dengan language attrition. Bagaimana dan apa saja yang menyebabkan seorang native dapat kehilangan kemampuan bahasa pertamanya?

1. Trauma perang dan trauma emosi

familydoctor.org

Kita tak jarang melihat di berita, film atau drama saat seseorang tidak dapat berbicara setelah mengalami suatu kejadian yang merusak fisik dan mengganggu mentalnya. Hal tersebut dapat terjadi untuk sementara maupun permanen dalam berbagai macam bentuk seperti tidak dapat berbicara, gagap hingga melupakan suatu kejadian tertentu di masa lalunya.

Melansir dari BBC.com, Dr. Monika Schmid, Profesor Linguistik di Universitas Essex, Inggris menyatakan bahwa trauma emosional seperti beberapa diantara orang Jerman Yahudi yang melarikan diri pada masa Holocaust  kehilangan bahasa pertamanya. Semakin besar tingkat trauma mereka, semakin parah tingkat kehilangan bahasa pertamanya.

Seorang penutur berbahasa Inggris selama 23 tahun kehilangan kemampuan berbahasanya setelah 5 tahun bebas dari penangkapan pejuang Taliban di Afghanistan. Ayahnya, mengatakan bahwa dia kesulitan berbicara dalam bahasa ibunya.

Kedua contoh di atas hanya sebagian dari contoh nyata. Tentu saja ada berbagai contoh lainnya yang ada di sekitar pembaca.

2. Pindah ke daerah dengan bahasa lain untuk waktu yang lama

theconversation.com

Seseorang yang pindah ke daerah dengan bahasa yang lain dari bahasa pertamanya membuat orang tersebut dapat menguasai bahasa kedua atau bahasa asing lainnya. 

Dr. Aneta Pavlenko, pengajar Bahasa Rusia dari Temple University di Philadelphia menyatakan bahwa kesulitan mengingat bahasa pertama seseorang menjadi lebih besar manakala dia lebih terbenam dalam bahasa kedua atau bahasa asing lainnya dibandingkan bahasa pertamanya.

Ketika Dr. Aneta Pavlenko kembali ke komunitas penutur Bahasa Rusia, ia menyadari bahwa dirinya lupa bagaimana memulai percakapan saat berada di kantor pos. Maka, membiasakan diri bercakap-cakap dengan bahasa pertama atau suatu bahasa lainnya adalah cara untuk menguasai bahasa tersebut.

Baca Juga: 5 Metode Belajar Bahasa Asing Seperti Layaknya Main Game, Cobain Yuk!

3. Lebih familiar dengan penggunaan kata-kata dari bahasa lain

pexels.com/rawpixel

Pada era digital saat ini mudah mendapatkan sumber informasi dari seluruh penjuru dunia. Fenomena viral tidak jarang memuat kosakata baru yang memperkenalkan kita dengan istilah-istilah asing.

Istilah asing tersebut lebih dikenal atau familiar penggunaannya karena lebih dapat dipahami atau tidak dapat terwakili oleh perbendaharaan kata bahasa lokal si native tersebut. Bahkan ketika telah ditemukan padanannya pun memerlukan waktu sehingga padanan untuk istilah asing tersebut berterima di masyarakat.

4. Tidak berbicara menggunakan bahasa pertamanya untuk waktu yang lama

pexels.com/porapak aphicodilo

Ketika seorang native mulai lebih sering berbicara dengan bahasa kedua, ketiga dan seterusnya dan ia sudah jarang menggunakan bahasa pertamanya memungkinkan terjadinya proses language attrition. Pemerolehan dan penggunaan bahasa kedua telah mengisolasi native dari kemampuan bahasa pertamanya.

Melansir BBC, Monika Schmid, linguis dari Universitas Essex yang mendalami language attration menyatakan “The minute you start learning another language, the two systems start to compete with each other.”

Interferensi kosakata dari bahasa kedua terjadi pada si native yang mengalami language attrition. Perlahan mulai terbiasa dengan bahasa keduanya dan melupakan bahasa pertamanya. Hal ini terjadi pada imigran yang pindah untuk waktu yang lama ke daerah yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan daerah asal imigran.

Masih menurut Schmid, lain halnya jika native tersebut memiliki otak bilingual daripada monolingual. Seseorang dengan otak bilingual saat melihat sebuah objek pikirannya dapat memilih diantara dua bahasa untuk objek yang dilihatnya. Otaknya menekan kosakata bahasa yang tidak dipilihnya dan memilih kosakata dari bahasa yang dipilihnya, dan sebaliknya.  Namun memungkinkan pula terjadi apa yang disebut linguistic hybrid, manakala dua orang native yang ada di daerah imigran mencampur bahasanya, karena mereka sama-sama memahami.

Baca Juga: 5 Kesalahan Ini Sering Dilakukan Saat Belajar Bahasa Asing, Benar Gak?

Verified Writer

Yulia Erni

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya