Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Cape Floristic Region adalah sebuah lanskap yang terletak di ujung selatan benua Afrika. Terhampar di antara pegunungan, dataran rendah, hingga pantai yang indah, wilayah ini menawarkan pemandangan yang memukau serta kekayaan kehidupan fauna yang luar biasa.
Wilayah ini tidak hanya kaya akan flora langka yang unik, tetapi juga menjadi rumah bagi beragam fauna yang menakjubkan. Pada ulasan ini, terdapat lima hewan asli penghuni Cape Floristic. Mulai dari mamalia langka hingga reptil yang unik, berikut adalah kelima daftarnya.
1. Bontebok
Bontebok (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann) Bontebok (Damaliscus pygargus), adalah antelop yang dapat ditemukan di dataran tinggi dan pesisir Afrika Selatan. Melansir animaldiversity, antelop ini memiliki ukuran sedang, dengan panjang kepala sampai badan mencapai 140 hingga 160 cm, panjang ekor 30 hingga 45 dan massa tubuh yang bervariasi dari 55 hingga 80 kg, tergantung jenis kelaminnya.
Bontebok dikenal dengan warna coklat kastanye, dengan bagian bawahnya berwarna putih. Selain itu, hewan ini memiliki garis putih dari dahi hingga ujung hidung. Hewan ini juga memiliki bercak putih yang khas di sekitar ekornya. Baik pejantan maupun betina, hewan ini memiliki tanduk bercincin yang panjangnya bisa mencapai setengah meter.
2. Cape Grysbok
Cape Grysbok (animalia.bio) Cape grysbok (Raphicerus melanotis) adalah kijang kecil yang menjadi hewan endemik wilayah Western Cape di Afrika Selatan. Hewan ini memiliki bulu yang kasar dan warna coklat kemerahan dengan bintik-bintik putih. Bagian dalam telinga, lingkar mata, area mulut, tenggorokan, dan bagian bawahnya juga berwarna putih.
Melansir dari laman animaldiversity, hewan ini memiliki tinggi hanya 45 hingga 55 cm dengan berat mencapai 8 hingga 23 kg. Pejantan mempunyai bulu yang pendek dan tanduk lurus seperti jarum sepanjang 6,5 hingga 13 cm. Selain itu, jika dibandingkan dengan betina, pejantan juga memiliki warna yang lebih gelap.
3. Angulate Tortoise
Angulate Tortoise (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kura-kura Angulate, yang juga dikenal sebagai kura-kura Bowsprit adalah spesies kura-kura endemik di Afrika bagian selatan. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam genus Chersina yang terkenal dengan tanda mencolok pada bagian cangkangnya yang indah. Kura-kura ini memiliki cangkang yang bervariasi, hal tersebut membuatnya menjadi spesies yang unik.
Kura-kura anggulate betina dapat dibedakan dari kura-kura jantan berdasarkan ekornya yang lebih kecil dan kekar, serta bentuk tubuhnya yang lebih bulat dan lebih tebal di bagian tengahnya. Melansir dari laman reptilesmagazine, spesies kura-kura ini terdaftar sebagai spesies yang memiliki status paling tidak memprihatinkan dalam Daftar Merah IUCN, dan terdapat hingga 34 kura-kura yang ditemukan di habitat alaminya per hektar.
Baca Juga: 8 Satwa Terancam Punah yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser
4. Cape Cobra
Cape Cobra (commons.wikimedia.org/JonRichfield) Cape cobra (Naja nivea) adalah spesies kobra berukuran sedang dan sangat berbisa yang ditemukan di Afrika bagian selatan. Melansir animalia.bio, ular ini memiliki warna yang sangat bervariasi, dari kuning, coklat keemasan, coklat tua, dan bahkan hitam, dengan berbagai bintik dan bercak hitam. Cape cobra bersifat diurnal dan aktif mencari makan sepanjang hari.
Cape cobra bergerak cepat dan sangat waspada, meskipun umumnya tenang jika dibandingkan dengan ular berbisa Afrika lainnya, mereka mudah menyerang jika terancam. Saat diganggu, mereka dapat mengangkat tubuh bagian depannya dari ranah, membentangkan tudung lebar, hingga mendesis dengan keras.