ilustrasi matahari terbenam (Pixabay.com/Alexas_Fotos)
Lantas, adakah dampak fenomena Equinox ini? Terkait itu, jawaban ada. Dampak utama ekuinoks adalah waktu siang dan malam di Bumi bagian utara dan selatan terjadi sama panjang, melansir National Weather System.
Adanya kesamaan durasi tersebut disebabkan oleh pembiasan sinar matahari atau pembelokan sinar cahaya. Hal ini menyebabkan matahari muncul di atas ufuk padahal posisi sebenarnya berada di bawah ufuk. Lebih lanjut, siang hari menjadi sedikit lebih lama di daerah lintang tinggi (yang jauh dari garis khatulistiwa) karena matahari membutuhkan waktu lebih lama untuk terbit dan terbenam.
Apakah ekuinoks menyebabkan suhu meningkat? Dilansir situs Met Malaysia, fenomena ekuinoks tidak serta-merta menyebabkan kenaikan suhu dan cuaca makin panas. Di daerah yang dilintasi khatulistiwa, seperti Indonesia, intensitas cahaya matahari tinggi kerap terjadi sepanjang tahun. Jadi, efek dari fenomena ekuinoks seharusnya tidak begitu terasa.
Meski apa itu Equinox tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa fenomena alam ini dapat membuat wilayah Bumi bagian ekuator mendapatkan pancaran matahari lebih kuat. Itu juga yang menyebabkan beberapa hari ini lebih terik.