Commonwealth Games (commons.wikimedia.org/Jimmy Harris)
Salah satu cara negara Persemakmuran mempererat hubungannya adalah melalui olahraga yang dipertandingkan secara rutin. Diselenggarakan seperti Olimpiade setiap empat tahun sekali, Birmingham World melaporkan bahwa Commonwealth Games (juga disebut pertandingan persahabatan) merupakan pertandingan olahraga yang mempertemukan negara-negara anggota. Kompetisi olahraga ini dilaksanakan selama dua minggu.
Commonwealth Games pertama kali dimulai pada 1930. Pertandingan olahraga ini diadakan sejak saat itu, kecuali sempat dijeda selama Perang Dunia II. Nah, salah satu pertandingan yang populer adalah prestasi Roger Bannister dalam memecahkan rekor lari sejauh 1.600 kilometer (1 mil) dalam waktu empat menit di pertandingan Vancouver pada 1954.
Di samping itu, pertandingan olahraga dalam Commonwealth Games mirip seperti Olimpiade. Pada 2022, ada pertandingan tinju, senam, dan angkat beban di antara cabang olahraga lainnya. Namun, pertandingan tersebut juga menampilkan cabang olahraga yang kurang umum, atau yang lebih terkait dengan Inggris, seperti kriket, rugbi, dan bola jaring.
Pada pertandingan 2002, 72 negara berkompetisi, dan menjadi jumlah terbanyak yang pernah ada. Bagaimana mungkin jumlah negara yang berkompetisi lebih banyak daripada negara anggota Persemakmuran? Alasannya adalah karena sebagian dari negara mengirimkan atlet-atlet mereka sendiri. Misalnya, Inggris sendiri berkompetisi secara terpisah dengan Skotlandia, Wales, Guernsey, dan Pulau Man, di antara unit nasional lainnya.
Setelah kita tahu sejarah negara Persemakmuran, kita pasti menganggap kalau visi misinya terdengar sangat baik. Namun, negara Persemakmuran ditentang keras oleh beberapa kritikus, salah satunya penulis asal Inggris bernama Afua Hirsch. Afua menulis sebuah artikel opini di The Guardian pada 2018. Ia menegaskan bahwa negara Persemakmuran tidak sepenuhnya membantu dan mensejahterakan para anggotanya, terutama negara-negara nonkulit putih. Pandangan kamu sendiri gimana, nih?