kutu rambut (flickr.com/Gilles San Martin)
Laman Britannica menyebutkan bahwa ada beberapa tipe simbiosis parasitisme, antara lain
- brood parasitism atau social parasitism
Brood parasitism atau social parasitism adalah bentuk parasitisme di mana organisme memanfaatkan organisme lain untuk membesarkan anaknya. Hal ini dilakukan parasit supaya mereka punya waktu yang lebih banyak untuk mencari makan dan bereproduksi.
Parasitisme ini umum dijumpai pada burung, ikan, dan serangga. Hewan yang paling mempraktikkannya adalah burung cuckoo dan cowbird, semut, hingga tawon yellowjacket.
Sexual parasitism salah satunya terjadi pada ikan angler. Pada spesies ini, ikan jantan umumnya berukuran lebih kecil daripada betina. Apabila telah menemukan pasangan yang cocok, pejantan akan menempelkan diri pada betina yang berukuran lebih besar menggunakan rahang mereka.
Karena menempel begitu erat, pada akhirnya jaringan ikan jangan dan betina pun menyatu. Alhasil, ikan angler jantan berubah menjadi parasit penghasil sel kelamin jantan (sperma).
Parasit pun juga bisa dihinggapi parasit lain. Fenomena ini disebut hyperparasitism, yakni bentuk parasitisme di mana terdapat parasit dalam tubuh sebuah parasit yang mendiami sebuah inang. Contohnya adalah protozoa yang hidup di saluran pencernaan kutu anjing.