ilustrasi pementasan wayang kulit (commons.wikimedia.org/Herusutimbul)
Pengakuan dari UNESCO terhadap wayang sebagai warisan budaya tak benda dunia menunjukkan nilai universal kesenian yang satu ini. Wayang tidak hanya milik Indonesia, tetapi juga bagian dari peradaban dunia yang perlu dijaga bersama. Representasi visual, teknik narasi, hingga nilai-nilai filosofis dalam wayang diakui sebagai bentuk ekspresi budaya yang unik.
Keterlibatan Indonesia dalam mempromosikan wayang di berbagai forum internasional juga meningkatkan posisi budaya Indonesia di kancah dunia. Wayang bisa menjadi alat diplomasi budaya yang memperkenalkan nilai-nilai perdamaian, kesetaraan, hingga kemanusiaan melalui kisah pewayangan yang epik. Oleh karena itu, upaya pelestarian wayang harus menjadi bagian dari kebijakan budaya nasional. Pendidikan, teknologi, dan kolaborasi lintas disiplin dapat digunakan untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda. Warisan ini harus tetap hidup dalam kesadaran masyarakat agar maknanya tidak hilang ditelan waktu.
Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya? Pertanyaan ini terjawab melalui berbagai fungsi wayang sebagai media pendidikan, hiburan, informasi, hingga simbol identitas. Pelestarian wayang bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga mempertahankan nilai luhur bangsa di tengah arus globalisasi. Kamu bisa ikut menjaga warisan ini dengan menikmati, mempelajari, dan meneruskannya ke generasi berikutnya.
Referensi
“Wayang Puppet Theatre”. UNESCO. Diakses Agustus 2025.
“Wayang Puppet Theatre: Multimedia Resources”. UNESCO Archives. Diakses Agustus 2025.
Maulana, D. A. dan Wulandari, A. 2022. "Wayang as a Media of Character Education". Journal of Indonesian Public Administration and Humanities, 1(2).
“Nationale Wayang Day: Preserving the Country’s History and Culture Through Classic Art”. Universitas Dian Nusantara. Diakses Agustus 2025.
Marin, J. (2024). "Ecohumanism and Traditional Arts: The Case of Wayang". Ecohumanism Journal, 3(1).