Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Onitsuka Tiger: Perjalanan dari Lapangan hingga Dunia

Store Onitsuka Tiger (unsplash.com/Taha)
Store Onitsuka Tiger (unsplash.com/Taha)
Intinya sih...
  • Perintisan merek yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari
  • Inovasi teknologi yang memecahkan masalah atlet
  • Transformasi dari ikon olahraga menjadi simbol gaya hidup
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Onitsuka Tiger menjadi salah satu merek sepatu paling ikonis dalam sejarah dunia olahraga dan mode. Kisahnya dimulai pada 1949 di Kobe, Jepang, ketika Kihachiro Onitsuka, seorang mantan perwira militer, melihat perlunya membangkitkan semangat pemuda Jepang pasca Perang Dunia II. Ia memilih sepatu olahraga sebagai sarana untuk memupuk semangat sehat jasmani dan rohani, terinspirasi dari pepatah Latin mens sana in corpore sano. Dari sebuah ruang tamu kecil, perjalanan besar ini dimulai.

Berkat inovasi yang berani, Onitsuka Tiger berkembang dari sekadar produsen sepatu basket lokal menjadi simbol global yang dipakai atlet, aktor, hingga kolektor sneaker. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari eksperimen desain yang kreatif, teknologi yang revolusioner, hingga cerita unik di balik setiap model sepatunya. Mari telusuri lebih jauh perjalanan panjang sejarah Onitsuka Tiger yang penuh inovasi dan inspirasi.

1. Perintisan merek yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari

Onitsuka Tiger Octopus (onitsukatiger.com)
Onitsuka Tiger Octopus (onitsukatiger.com)

Awal perjalanan Onitsuka Tiger tidaklah mulus. Kihachiro Onitsuka memulai bisnis ini dengan membuat sepatu basket untuk tim sekolah menengah di Kobe. Desain pertamanya bahkan dikritik karena lebih mirip sandal jerami daripada sepatu olahraga. Namun, kegagalan awal itu justru memacu Kihachiro Onitsuka untuk mengamati langsung pertandingan dan menemukan solusi atas masalah utama pemain yakni selip saat berhenti mendadak.

Inspirasi datang dari momen sederhana saat ia menyantap salad gurita. Tentakel gurita yang menempel erat pada mangkuk memberi ide untuk menciptakan sol sepatu dengan daya cengkeram tinggi. Setelah melalui serangkaian uji coba dan penyesuaian, sepatu Octopus lahir. Sepatu ini membantu tim basket Kobe memenangkan kejuaraan, menjadikan merek ini mulai dikenal di kalangan atlet Jepang.

2. Inovasi teknologi yang memecahkan masalah atlet

Onitsuka Tiger Magic Runner (onitsukatiger.com)
Onitsuka Tiger Magic Runner (onitsukatiger.com)

Kesuksesan di dunia basket mendorong Onitsuka Tiger untuk masuk ke cabang olahraga lain, termasuk lari jarak jauh. Pada 1953, Onitsuka Tiger meluncurkan Marathon Tabi yang terinspirasi dari kaus kaki tradisional Jepang dengan jari kaki terpisah. Model ini memberikan fleksibilitas dan kenyamanan yang lebih baik bagi pelari jarak jauh.

Perhatian besar diberikan pada detail teknis. Onitsuka bekerja sama dengan pelari marathon terkenal, Toru Terasawa, untuk mengatasi masalah luka melepuh yang umum dialami pelari. Hasilnya adalah tak lain dan tak bukan sepatu Magic Runner dengan sirkulasi udara inovatif dan lapisan sol ganda untuk mengurangi panas dan gesekan. Desain ini memungkinkan pelari seperti Terasawa menyelesaikan marathon tanpa cedera di kaki, sebuah terobosan besar pada masa itu.

3. Transformasi dari ikon olahraga menjadi simbol gaya hidup

Onitsuka Tiger Mexico 66 (onitsukatiger.com)
Onitsuka Tiger Mexico 66 (onitsukatiger.com)

Popularitas Onitsuka Tiger semakin meluas ketika pelari legendaris Abebe Bikila, yang sebelumnya dikenal berlari tanpa alas kaki, memilih sepatu mereka untuk berlaga. Merek ini kemudian menembus pasar Amerika berkat kerja sama dengan Phil Knight dan Bill Bowerman, yang kelak mendirikan Nike. Model Mexico 66 yang muncul pada 1966 menjadi tonggak penting dengan desain garis harimau khas yang tidak hanya estetis tetapi juga meningkatkan stabilitas kaki.

Meski akhirnya bergabung dengan GTO dan Jelenk untuk membentuk ASICS pada 1977, identitas Onitsuka Tiger tetap hidup. Pada 2002, merek ini diluncurkan kembali sebagai lini fashion yang memadukan warisan Jepang dan sentuhan modern. Model klasik seperti “Mexico 66” menjadi favorit tidak hanya di kalangan atlet tetapi juga penggemar mode di seluruh dunia, membuktikan bahwa sejarah panjangnya masih relevan hingga kini.

Sejarah Onitsuka Tiger menunjukkan bahwa inovasi, ketekunan, hingga kemampuan membaca kebutuhan zaman dapat mengubah merek lokal menjadi sepatu yang menjadi fenomena global. Dari sepatu basket sederhana di Kobe hingga ikon fashion internasional, perjalanan ini membuktikan bahwa setiap desain membawa cerita dan teknologi yang mempengaruhi dunia olahraga dan gaya hidup. Hingga kini, sejarah Onitsuka Tiger tetap menjadi inspirasi bagi siapa pun yang menghargai perpaduan antara fungsi, estetika, dan juga warisan budaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us