Sudah jadi rahasia umum kalau komodo (Varanus komodoensis) merupakan jenis kadal terbesar di dunia. Hewan endemik Nusa Tenggara Timur ini mampu mencatatkan panjang tubuh hingga 3,1 meter dan bobot 70—165 kg. Sisik keras milik komodo biasanya berwarna cokelat atau abu-abu kemerahan. Ekor dan kaki milik reptil ini pun dikenal sangat kuat sehingga mereka dapat menggunakannya untuk berdiri tegak, menggali tanah, sampai berburu mangsa.
Selain Pulau Komodo, konsentrasi persebaran komodo sebenarnya berada di pulau-pulau yang juga dihuni oleh manusia di sekitaran Taman Nasional Komodo, semisal Pulau Flores dan Pulau Rinca. Karena itu, interaksi antara kadal besar ini dengan manusia memang bisa saja terjadi. Ditambah lagi, Taman Nasional Komodo juga menjadi destinasi wisata unggulan yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Potensi pertemuan antara manusia dengan komodo semakin tinggi karena kebiasaan dari komodo itu sendiri. Mereka dikenal sebagai reptil yang selalu bergerak tiap harinya untuk mencari makan. Animal Diversity melansir kalau dalam sehari saja, komodo bisa mengelilingi daerah seluas 1,9 km persegi demi mencari makanan.
Dekatnya habitat asli komodo dengan pemukiman manusia jelas dapat menjadi masalah untuk keduanya. Dari sisi manusia, ancaman dari reptil besar dengan gigitan berbahaya ini jadi risiko besar saat tak sengaja bertemu. Sementara, bagi komodo, kehilangan tempat tinggal ataupun kehadiran manusia dapat membuat mereka bertindak agresif dan berpotensi membahayakan diri sendiri. Kalau sudah demikian, pengetahuan tentang apa-apa saja yang harus dilakukan saat bertemu dengan komodo menjadi sangat penting untuk diingat.
Kamu sendiri punya rencana berwisata atau tinggal dalam waktu tertentu di Pulau Komodo? Tips berikut pastinya akan sangat membantu saat tak sengaja berinteraksi dengan kadal terbesar di dunia ini. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!