Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya mati di luar angkasa? Mungkin kamu berpikir bahwa itu adalah hal yang mustahil, karena manusia tidak bisa hidup di luar angkasa tanpa baju luar angkasa. Namun, ada beberapa kasus di mana manusia meninggal di luar angkasa, baik karena kecelakaan, bunuh diri, atau pembunuhan.
Bagaimana nasib tubuh mereka setelah meninggal? Apa yang terjadi pada tubuh mereka di luar angkasa? Apakah ada hal-hal menarik yang bisa kita pelajari dari kematian di luar angkasa? Jika kamu penasaran dengan jawabannya, maka kamu harus membaca artikel ini sampai habis. Yuk, simak selengkapnya!
FAQ seputar kondisi tubuh saat mati di luar angkasa
Apakah tubuh manusia bisa hancur di luar angkasa? | Tidak langsung hancur. Tubuh akan mengembang sedikit karena perbedaan tekanan, tapi tidak meledak seperti di film. Dalam kondisi hampa udara, tubuh tetap utuh namun membeku kaku. |
Apakah tubuh manusia bisa membusuk di luar angkasa? | Tidak, karena tidak ada oksigen dan mikroorganisme pembusuk. Tubuh akan tetap awet seperti mumi selama ribuan tahun, tergantung di mana posisinya berada. |
Apa yang dilakukan jika ada astronot meninggal di luar angkasa? | Biasanya, protokolnya adalah menyimpan jenazah di kantong khusus berpendingin hingga bisa dikembalikan ke Bumi, atau dalam misi panjang, bisa disimpan di luar pesawat untuk sementara. |
Apakah jasad akan tertarik kembali ke Bumi? | Tidak, kecuali jika posisinya berada di orbit yang mengarah ke atmosfer Bumi. Jika itu terjadi, tubuh akan terbakar habis karena panas gesekan saat memasuki atmosfer. |
