Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

NASA Akan 'Tutup' Stasiun Luar Angkasa Internasional di Tahun 2030

ilustrasi satelit mengorbit bumi (pexels.com/SpaceX)
ilustrasi satelit mengorbit bumi (pexels.com/SpaceX)
Intinya sih...
  • Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan pada 1998 dan telah menjadi laboratorium penelitian unik di luar Bumi.
  • ISS menjadi laboratorium tanpa gravitasi terbesar di dunia dengan lebih dari 4.000 eksperimen yang berkontribusi besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
  • NASA akan menggantikan ISS dengan stasiun luar angkasa komersial, memasuki era baru riset dan inovasi manusia di luar angkasa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selama hampir seperempat abad, manusia tak pernah benar-benar meninggalkan luar angkasa. Sejak November 2000, NASA dan mitra internasionalnya berhasil mempertahankan kehadiran manusia secara terus-menerus di orbit rendah Bumi melalui Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Proyek kolaboratif antara Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan Rusia ini telah menjadi simbol kerja sama global dan tonggak luar biasa dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa. Namun, seperti semua pencapaian besar, masa kejayaannya tidak akan berlangsung selamanya.

Pada tahun 2030 mendatang, ISS dijadwalkan untuk dideorbit. Ini artinya stasiun ini akan diturunkan secara terkendali ke wilayah terpencil Samudra Pasifik.

1. Diluncurkan pada tahun 1998

Sejak bagian pertama Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan pada tahun 1998, fasilitas ini telah menjadi laboratorium penelitian paling unik di luar Bumi. Di sini, para astronot dan ilmuwan melakukan eksperimen lintas bidang, mulai dari sains material, bioteknologi, astronomi dan astrofisika, ilmu Bumi, hingga pembakaran.

Hasil penelitian yang dilakukan di dalam maupun di luar modul stasiun telah menghasilkan ratusan publikasi ilmiah bergengsi. Beberapa temuan penting dari ISS antara lain memperluas pemahaman kita tentang petir, meningkatkan proses kristalisasi obat antikanker, hingga menunjukkan bagaimana DNA dapat diurutkan (sequenced) di orbit.

2. Laboratorium tanpa gravitasi terbesar di dunia

pesawat luar angkasa Soyuz TMA-16 (commons.wikimedia.org/Expedition 20 Crew, NASA)
pesawat luar angkasa Soyuz TMA-16 (commons.wikimedia.org/Expedition 20 Crew, NASA)

Hingga kini, lebih dari 4.000 eksperimen telah dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ini menghasilkan lebih dari 4.400 publikasi ilmiah yang berkontribusi besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas hidup di Bumi.

ISS menjadi bukti nyata nilai riset di lingkungan luar angkasa yang unik, dengan gravitasi sangat rendah, kondisi vakum, fluktuasi suhu ekstrem, dan paparan radiasi tinggi. Faktor-faktor ini memungkinkan para ilmuwan mempelajari berbagai proses fisik, kimia, dan biologis dengan cara yang mustahil dilakukan di Bumi.

Dari memahami perilaku fluida tanpa gravitasi hingga meneliti perubahan fisiologis tubuh manusia dalam ruang hampa, ISS telah menjadi laboratorium tanpa gravitasi terbesar dan paling berharga bagi umat manusia.

3. Menyambut era stasiun luar angkasa komersial

Meski Stasiun Luar Angkasa Internasional akan dipensiunkan pada 2030, kehadiran manusia di orbit Bumi rendah tidak akan berakhir. NASA dan para mitra internasional berkomitmen untuk melanjutkan penelitian dan eksplorasi di luar angkasa melalui model baru, yaitu stasiun luar angkasa komersial.

Sejak Desember 2021, NASA telah memberikan tiga kontrak pengembangan kepada perusahaan swasta untuk merancang dan mengoperasikan stasiun luar angkasa milik komersial di orbit rendah. Langkah ini melanjutkan tradisi sukses kolaborasi antara sektor publik dan swasta, seperti yang telah dilakukan NASA dalam pengiriman logistik dan kru ke ISS melalui SpaceX Dragon dan Boeing Starliner.

Dengan pendekatan ini, NASA berharap era pasca-ISS tetap menjadi masa produktif bagi riset dan inovasi manusia di luar angkasa.

4. Kerja sama dengan stasiun luar angkasa komersial

Memasuki fase kedua pengembangan stasiun luar angkasa komersial, NASA pada September 2025 merilis rancangan pengumuman kemitraan baru untuk menggandeng perusahaan swasta. Ini dilakukan untuk membangun dan mengoperasikan stasiun orbit masa depan.

Perusahaan terpilih akan memperoleh pendanaan guna mendukung tahap tinjauan desain penting dan uji coba stasiun berawak selama minimal 30 hari di orbit. Setelah itu, NASA akan melakukan sertifikasi dan penerimaan desain formal guna memastikan seluruh standar keselamatan terpenuhi.

Tujuannya adalah membuka jalan bagi NASA untuk membeli layanan penelitian, misi, dan transportasi di stasiun komersial tersebut.

5. Stasiun luar angkasa Tiangong

Ilustrasi satelit buatan (Vecteezy.com/Iftikhar Alam)
Ilustrasi satelit buatan (Vecteezy.com/Iftikhar Alam)

Sementara stasiun luar angkasa komersial tengah dalam tahap pembangunan, astronaut China akan terus menetap dan bekerja di stasiun luar angkasa Tiangong. Ini merupakan fasilitas berawak permanen yang mengorbit sekitar 402 kilometer di atas permukaan Bumi.

Jika rangkaian kehadiran manusia di ISS berakhir pada 2030, maka Tiangong akan menjadi stasiun luar angkasa berawak terlama yang terus beroperasi. Hingga kini, stasiun tersebut telah dihuni selama lebih dari empat tahun tanpa jeda.

6. Masih butuh beberapa tahun

Masih akan butuh beberapa tahun sebelum stasiun luar angkasa komersial baru mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam, dan beberapa tahun lagi sebelum ISS resmi dideorbitkan pada 2030.

Jadi, selagi kesempatan itu masih ada, luangkan waktu untuk menatap langit malam dan menikmati pemandangan menakjubkan ISS. Di sebagian besar malam ketika stasiun ini melintas, ia tampak seperti titik cahaya biru-putih paling terang di langit, bergerak senyap melintasi cakrawala.

Ini menjadi pengingat indah tentang pencapaian manusia yang menghubungkan sains, kolaborasi, dan impian menuju bintang-bintang.

Keberadaan International Space Station selama hampir seperempat abad menjadi simbol kerja sama global dan ketekunan manusia dalam mengeksplorasi luar angkasa. Meskipun masa operasionalnya akan berakhir, semangat penemuan dan kolaborasi yang dibangun di orbit rendah Bumi akan terus hidup melalui generasi baru stasiun luar angkasa komersial.

Referensi

"NASA will say goodbye to the International Space Station in 2030 − and welcome in the age of commercial space stations". Diakses pada Oktober 2025. The Conversation.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Cari Tahu Musim Buah yang Sesuai dengan Bulan Lahirmu Lewat Kuis Ini

24 Okt 2025, 08:15 WIBScience