Apa yang Terjadi pada Tubuh Kucing setelah Disteril?

Sterilisasi adalah prosedur umum yang dilakukan pada kucing untuk mengontrol populasi dan meningkatkan kesehatannya. Singkatnya, setelah dilakukan sterilisasi, kucing jantan tidak akan bisa membuahi kucing betina, sementara kucing betina tidak akan bisa hamil. Efek ini bersifat permanen.
Namun, banyak pemilik kucing yang masih bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kucing setelah prosedur ini dilakukan? Sterilisasi melibatkan pengangkatan organ reproduksi, yang tentu saja memengaruhi tubuh dan perilaku kucing dalam beberapa cara. Setelah kucing disteril, perubahan fisik dan hormonal akan terjadi. Berikut adalah gambaran umum tentang apa yang terjadi pada tubuh kucing setelah disteril.
1. Apa yang terjadi pada kucing selama prosedur steril?
Pada kucing jantan, prosedur sterilisasi melibatkan pengangkatan testis melalui sayatan kecil di skrotum. Pascaoperasi, sayatan biasanya sembuh dengan cepat, biasanya dalam waktu 5--7 hari untuk sayatan skrotum. Sementara, pada kucing betina, sterilisasi dilakukan dengan prosedur pembedahan di mana ovarium dan rahimnya diangkat melalui sayatan kecil di perut. Penyembuhan memakan waktu 10--14 hari.
Operasi ini dilakukan dengan anestesi total untuk meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Setelah prosedur selesai dilakukan, skrotum mungkin tampak bengkak, yang merupakan bagian normal dari penyembuhan dan akan mereda seiring waktu. Sementara, pada kucing betina, bulu di sekitar perut akan dicukur dan lokasi steril kemudian akan dijahit.