Cara Mencegah Obesitas pada Kucing setelah Disteril

- Kucing yang disteril perlu penyesuaian pola makan dan porsi untuk mencegah obesitas
- Perhatikan asupan kalori, kualitas makanan, kontrol porsi, dan pantau camilan kucing
- Kucing juga memerlukan penyesuaian latihan rutin dan pengayaan lingkungan untuk menjaga berat badan yang sehat
- Pantau berat badan kucing secara teratur dan dapatkan panduan dokter hewan untuk menjaga kesehatannya
Sterilisasi pada kucing merupakan langkah yang penting untuk menjaga kesehatan dan populasi mereka. Namun, setelah proses ini, ada banyak perubahan yang akan terjadi pada anabul. Salah satunya adalah kucing cenderung lebih rentan mengalami kenaikan berat badan karena perubahan metabolisme dan aktivitas fisik.
Jika tidak diperhatikan, hal ini dapat menyebabkan obesitas yang berdampak buruk bagi kesehatannya. Obesitas pada kucing bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan sendi. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk mengetahui cara mencegah obesitas setelah sterilisasi.
1. Penyesuaian pola makan

Kucing yang sudah disteril mungkin perlu mengurangi porsi makan dan penyesuaian pola makan lainnya:
- Asupan kalori. Kurangi jumlah kalori yang dikonsumsi kucing agar sesuai dengan laju metabolisme barunya, yang dapat berkurang hingga 30 persen pascasteril.
- Kualitas makanan. Pilih makanan hewan peliharaan yang berkualitas tinggi dan seimbang yang rendah kalori tetapi kaya akan nutrisi penting.
- Kontrol porsi. Ukur makanan kucing dan buat jadwal pemberian makan yang konsisten. Hindari penggunaan dispenser kucing karena mendorong makan berlebihan. Berikan makanan kecil tetapi sering untuk membantu mengelola nafsu makan dan asupan kalorinya.
- Pantau camilan. Batasi camilan dan makanan ringan, pilih pilihan yang sehat dan rendah kalori. Pastikan camilan yang kamu berikan tidak melebihi 10 persen dari asupan kalori harian kucing.
2. Latihan dan aktivitas

Setelah disteril, kucing mungkin juga memerlukan penyesuaian latihan dan aktivitas, seperti berikut ini:
- Dorong latihan rutin. Libatkan kucing dalam waktu bermain rutin untuk mendorong aktivitas fisik. Gunakan mainan yang merangsang naluri berburu, seperti tongkat bulu atau penunjuk laser, agar mereka tetap aktif dan terhibur.
- Pengayaan lingkungan. Sediakan struktur panjat, tiang garuk, dan mainan interaktif yang mendorong gerakan dan eksplorasi di dalam rumah.
3. Memantau kesehatan

Kucing yang terus mengalami penambahan berat badan mungkin perlu pemantauan kesehatan sebelum kondisinya semakin parah:
- Penimbangan rutin: Pantau berat badan kucing secara teratur untuk mengidentifikasi tren kenaikan sejak dini. Konsultasikan dengan dokter hewan jika kamu melihat kenaikan berat badan yang signifikan.
- Panduan dokter hewan: Bekerjasamalah dengan dokter hewan untuk menentukan diet dan kebutuhan kalori yang tepat untuk kucing yang disteril. Mereka dapat memberikan saran yang disesuaikan berdasarkan usia, berat badan, dan tingkat aktivitas kucing.
Dengan menerapkan strategi ini, kamu dapat membantu memastikan bahwa kucing mempertahankan berat badan yang sehat setelah dikebiri, sehingga mengurangi risiko masalah kesehatan terkait obesitas di masa mendatang.
Referensi
Catster. Diakses pada Desember 2024. Do Cats Gain Weight After Being Spayed? Vet-Reviewed Facts https://www.catster.com/cat-health-care/do-cats-gain-weight-after-being-spayed/
Knutsford Veterinary Surgery. Diakses pada Desember 2024. Weight Gain & Neutering https://knutsfordvetsurgery.co.uk/weight-gain-neutering/
PetMD. Diakses pada Desember 2024. Does Spaying and Neutering Make Cats Fat? https://www.petmd.com/blogs/nutritionnuggets/cat/jcoates/2012/aug/does_spaying_neutering_make_cats_fat-26756
Toronto North Animal Hospital. Diakses pada Desember 2024. Will My Pet Gain Weight After Being Spayed/Neutered? https://www.tnah.ca/will-my-pet-gain-weight-after-being-spayed-neutered/
Wei, A., Fascetti, A. J., Kim, K., & Ramsey, J. J. (2014). Post-castration variations in weight gain in a cohort of young adult male cats. Journal of Nutritional Science, 3. https://doi.org/10.1017/jns.2014.37