Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulan (pexels.com/David Besh)
ilustrasi bulan (pexels.com/David Besh)

Intinya sih...

  • Hewan nokturnal rentan terhadap cahaya bulan purnama

  • Perubahan perilaku hewan saat cahaya bulan muncul

  • Bulan purnama memicu proses reproduksi massal hewan bawah laut

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Akhir-akhir ini, bulan purnama kerap menunjukkan pesonanya yang begitu gagah di panggung langit. Seolah seluruh penghuni langit takluk pada sinar purnamanya yang memancar hingga sudut-sudut bumi. Tidak jarang, fenomena bulan purnama dikaitkan dengan mitos-mitos seperti auman serigala dan kepercayaan lainnya.

Di balik fenomena bulan malam itu, benarkah cahayanya memengaruhi kehidupan hewan-hewan nokturnal? Lebih dari sekadar cahaya bulan, hewan-hewan ini memiliki sinyal tersendiri jika bulan purnama tiba. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya!

Apakah cahaya bulan purnama memengaruhi hewan nokturnal?

ilustrasi bulan (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)

Hewan nokturnal memiliki adaptasi yang khusus, mereka akan menghabiskan sepanjang malam untuk berburu, mencari makan, dan reproduksi. Sebaliknya, siang hari adalah waktu yang tepat untuk istirahat panjang.

Hewan nokturnal bisa dibilang rentan terhadap cahaya di malam hari. Terutama saat bulan purnama tiba. Dalam hal ini, fenomena bulan yang membulat penuh dengan cahaya sangat terang akan berpengaruh terhadap aktivitas hewan-hewan nokturnal.

Bagaimana bisa cahaya ini mengganggu kehidupan mereka? Alasannya, karena cahaya bulan purnama sejatinya berasal dari cahaya matahari. Peningkatan cahaya di malam hari inilah yang mengakibatkan hewan nokturnal menjadi lebih aktif untuk berburu, mangsa akan terlihat lebih jelas.

Sayangnya, tidak semua jenis hewan nokturnal aktif saat bulan purnama tiba. Kelelawar adalah salah satu contoh hewan nokturnal yang mengurangi aktivitasnya di luar ketika muncul cahaya bulan di sekitarnya. Mereka hidup dengan mengandalkan kegelapan, maka ketika ada cahaya, berdiam diri di rumah adalah pilihan yang tepat untuk menghindari serangan predator.

Bentuk perubahan pada hewan nokturnal saat cahaya bulan purnama muncul

Burung hantu (unsplash.com/Jevgeni)

Sama seperti penjelasan sebelumnya, bahwa tidak semua jenis hewan nokturnal merasa diuntungkan ketika bulan purnama tiba. Burung hantu misalnya, saat cahaya bulan lebih terang dari biasanya burung hantu akan cenderung aktif dalam hal berburu. Mangsa akan lebih mudah terlihat, namun hal ini juga kadangkala menyulitkan burung hantu untuk benar-benar menyergap mangsa karena cahaya bulan berhasil mendeteksi keberadaanya dirinya.

Berbeda dengan kelelawar yang benar-benar mengurung diri dalam rumahnya. Kegelapan adalah teman sejati kelelawar, jadi saat cahaya bulan lebih mendominasi mereka tidak akan keluar sejengkal pun dari tempatnya. Alih-alih menemukan mangsa, kelelawar justru berisiko menjadi santapan predator lain.

Dilansir Live Science, semut dan larva memilih untuk menggali lubang lebih dalam tatkala cahaya bulan lebih terang, karena fenomena ini membuat mangsanya lebih aktif. Begitupun dengan kalajengking yang cenderung lebih aktif sedikit menjelang bulan purnama dan bergegas mencari tempat perlindungan.

Benarkah bulan purnama turut memengaruhi proses reproduksi hewan bawah laut?

ilustrasi terumbu karang (unsplash.com/NEOM)

Bukan sekadar cahaya bulan biasa, fenomena ini adalah sinyal bagi hewan-hewan nokturnal dan terumbu karang untuk melakukan proses pemijahan massal. Kamu tidak salah baca! Kehidupan di bawah laut turut menjadi perhatian ketika bulan purnama tiba. Di mana terumbu karang beramai-ramai melakukan pemijahan massal, bak sebuah pesta di bawah laut!

Fenomena ini terjadi setelah beberapa malam bulan purnama, karang-karang secara kompak melepaskan jutaan telur dan sperma di bawah laut. Bisa dibilang cahaya dari bulan merupakan tanda utama yang memicu proses reproduksi tersebut.

Molekul sensitif cahaya seperti opsin dan cryptochrome pada karang mampu mendeteksi pola cahaya. Artinya, saat cahaya bulan lebih terang dari sebelumnya, mereka akan merespon reaksi genetik dan seluler dalam karang yang menyebabkan mereka melepaskan gamet secara bersamaan.

Sebagai penutup, bulan purnama bukan hanya fenomena langit biasa. Melainkan turut menjadi sinyal dan isyarat bagi hewan-hewan di bumi untuk mencari makan, reproduksi, hingga berburu. Tidak hanya di darat saja, kehidupan bawah laut pun turut menjadi dampak dari fenomena bulan purnama. Jadi, bisa dikatakan bahwa cahaya bulan purnama sungguh memengaruhi kehidupan hewan malam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team