dua Rafflesia arnoldii di Bengkulu (commons.wikimedia.org/SofianRafflesia)
Lantas, apakah Rafflesia terancam punah? Ya, sebuah studi yang dilansir jurnal Plants, People, Planet pada 2023 lalu mengungkap kalau sebagian besar spesies Rafflesia terancam kepunahan. Studi ini merupakan penelitian global pertama yang menilai ancaman-ancaman yang dihadapi Rafflesia.
Meski dikenal meluas secara internasional, ternyata cuma satu spesies Rafflesia yang telah dinilai secara resmi dan dilindungi oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Spesies ini adalah Rafflesia magnifica. Dalam Daftar Merah IUCN, bunga Rafflesia dari Filipina ini tercatat sebagai spesies dengan status konservasi tingkat parah, yakni kritis terancam punah (critically endangered).
Di alam liar, tim peneliti mewanti-wanti kalau sebagian besar Rafflesia sebenarnya memiliki nasib serupa. Tim memperkirakan 60 persen spesies Rafflesia terancam kepunahan yang parah, setara dengan status kritis terancam punah menurut IUCN. Setidaknya 67 persen habitat Rafflesia berada di luar kawasan lindung, sebuah faktor yang makin memperburuk kerentanan Rafflesia.
Chris Thorogood, ahli botani sekaligus wakil direktur Kebun Raya Oxford yang menjadi salah satu penulis studi mengungkap hal-hal yang mengancam Rafflesia. Semua spesies Rafflesia menghadapi risiko kepunahan serius akibat penggundulan hutan secara besar-besaran untuk ekstraksi kayu dan konversi menjadi perkebunan kelapa sawit dan tanaman monokultur lainnya. Kelangsungan hidup Rafflesia di masa depan bergantung pada upaya meyakinkan pemilik lahan untuk melindungi tanaman langka ini, terangnya pada laman Forbes.