Menariknya, kekeringan tidak selalu berdampak sama di semua ekosistem. Pada kekeringan jangka pendek, risiko kebakaran biasanya meningkat karena rumput-rumput halus cepat mengering. Namun, pada kekeringan ekstrem jangka panjang atau “megakekeringan”, pertumbuhan vegetasi bisa sangat berkurang sehingga di beberapa wilayah justru bahan bakar kebakaran menjadi lebih sedikit.
Meski begitu, sebagian besar hutan dan kawasan berhutan tetap mengalami peningkatan risiko karena semak dan pepohonan besar mengering secara perlahan. Secara global, luas tutupan pohon yang terbakar bahkan telah meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. Ini menjadi sebuah sinyal bahwa tren ini semakin mengkhawatirkan.
Mengingat dampak nyata kekeringan terhadap meningkatnya risiko kebakaran, langkah pencegahan menjadi sangat penting. Pengelolaan bahan bakar hutan, pembangunan infrastruktur air, serta sistem peringatan dini harus diperkuat. Tanpa upaya serius sejak dini, kebakaran hutan berpotensi menjadi bencana yang semakin sering dan semakin merusak.
Referensi
BBC News. Diakses pada Desember 2025. How Climate Change Worsens Heatwaves, Droughts, Fires and Floods
Center for Climate and Energy Solutions (C2ES). Diakses pada Desember 2025. Wildfires and Climate Change
NASA. Diakses pada Desember 2025. Wildfires and Climate Change
NASA. Diakses pada Desember 2025. A Drier Future Sets the Stage for More Wildfires
Western Fire Chiefs Association (WFCA). Diakses pada Desember 2025. How Wildfires and Climate Change Are Connected (Impact of Drought on Wildfire Risk)
World Resources Institute (WRI). Diakses pada Desember 2025. Global Trends in Forest Fires