Beragam bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat banyak orang mempertanyakan bagaimana perubahan iklim memicu curah hujan ekstrem. Para ilmuwan kini sepakat bahwa atmosfer yang semakin hangat akibat akumulasi gas rumah kaca mampu menahan lebih banyak uap air.
Akhirnya, fenomena ini membuat intensitas hujan bisa jauh lebih besar dibandingkan beberapa dekade lalu. Fenomena ini tidak hanya meningkatkan risiko banjir bandang, tetapi juga memperluas wilayah yang rentan terhadap hujan ekstrem, termasuk di kawasan tropis seperti Indonesia.
Banjir Sumatra menjadi salah satu contoh nyata dari dampak perubahan iklim yang memengaruhi tingkat curah hujan.
