Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Hubungan Banjir Bandang di Sumatra dan Deforestasi?

ilustrasi hutan yang mengalami deforestasi
ilustrasi hutan yang mengalami deforestasi (unsplash.com/Renaldo Matamoro)
Intinya sih...
  • Banjir bandang adalah bencana yang datang tiba-tiba dengan aliran air sangat deras akibat tanah tidak lagi mampu menyerap curah hujan tinggi. bencana ini sering menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar.
  • Selain hujan ekstrem, banjir bandang dipicu faktor manusia, seperti kerusakan daerah resapan, alih fungsi lahan, dan deforestasi yang memperburuk kondisi daerah aliran sungai (DAS).
  • Deforestasi di Sumatra menghilangkan fungsi akar pohon dalam menyerap dan menahan air sehingga limpasan permukaan meningkat serta memicu banjir bandang di wilayah hilir.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa tahun terakhir, banjir semakin sering menerjang berbagai wilayah di Sumatra. Hal ini sebetulnya mengundang pertanyaan, bagaimana wilayah dengan hutan yang besar seperti Pulau Sumatra bisa terkena banjir, terutama banjir bandang mematikan seperti yang terjadi pada 25 November 2025 kemarin? Gak sedikit pihak juga menyebutkan bahwa banjir bandang Sumatra merupakan bencana alam dan semata-mata terjadi karena curah hujan yang tinggi.

Benar bahwa curah hujan yang tinggi bisa menjadi pemicu utama, tetapi jangan lupakan ada faktor lingkungan di sekitar lokasi kejadian. Seperti yang kita tahu, beberapa tahun ini, hutan-hutan di Pulau Sumatra mengalami deforestasi besar-besaran. Gak hanya disebabkan penebangan ilegal, gak sedikit wilayah hutan yang juga dibabat dan digantikan dengan perkebunan sawit. Lantas apa sebenarnya hubungan banjir bandang Sumatra dan deforestasi yang terjadi di sana?

1. Banjir bandang merupakan salah satu bencana paling mematikan di dunia

ilustrasi banjir bandang yang menggenangi pemukiman penduduk
ilustrasi banjir bandang yang menggenangi pemukiman penduduk (unsplash.com/Iqro Rinaldi)

Berbeda dengan banjir pada umumnya yang sekadar menggenangi suatu wilayah secara perlahan, banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba. Biasanya, banjir terjadi dalam kurun waktu 6 jam setelah hujan deras dan disertai dengan debit puncak yang tinggi. Lalu, aliran airnya juga cukup kencang hingga sanggup menghanyutkan benda-benda berat. Dilansir Climate Impacts Tracker, banjir bandang sendiri terjadi ketika tanah gak sanggup lagi untuk menyerap tetesan air hujan dan akhirnya menciptakan aliran yang berujung pada banjir besar. Saking besar dan berbahayanya, banjir bandang bahkan dinobatkan sebagai salah satu bencana paling mematikan. Adapun, korbannya mencapai 5 ribu jiwa per tahunnya. Gak hanya menyebabkan ribuan nyawa melayang, derasnya aliran dan tingginya air juga merusak rumah, sejumlah bangunan, serta infrastruktur sehingga berdampak besar pada berbagai sektor, termasuk sosial, ekonomi, hingga lingkungan.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan banjir bandang

ilustrasi pohon-pohon yang ditebang di hutan
ilustrasi pohon-pohon yang ditebang di hutan (unsplash.com/Annie Spratt)

Gak bisa dimungkiri, curah hujan yang tinggi menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir. Namun, hujan aja sebetulnya gak cukup bikin suatu daerah diterjang banjir bandang mematikan seperti yang terjadi di Sumatra. Pasalnya, selain curah hujan tinggi, terdapat beberapa faktor lain yang memicu terjadinya bencana ini.

Dilansir BPBD Kabupaten Bogor, banjir bandang sendiri dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari kebiasaan membuang sampah sembarangan yang membuat saluran air dan sungai meluap, banyaknya bangunan yang berdiri di daerah resapan air, hingga jebolnya tanggul karena tekanan air yang besar. Selain itu, banjir bandang juga bisa dipicu oleh deforestasi besar-besaran. Jadi, banyak pohon ditebang, kayunya diambil secara ilegal, hingga lahannya disulap jadi perkebunan sawit.

3. Apa hubungannya banjir bandang Sumatra dengan deforestasi?

ilustrasi hutan yang terjaga kelestariannya
ilustrasi hutan yang terjaga kelestariannya (unsplash.com/Pinus Watt)

Kamu mungkin bertanya-tanya apa hubungannya banjir bandang Sumatra dengan deforestasi? Bagaimana deforestasi bisa memicu terjadinya banjir besar? Dilansir TrapBag, pohon-pohon di hutan bukan hanya berfungsi sebagai rumah bagi para hewan. Lebih dari itu, pohon-pohon ini juga menjaga agar Bumi menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali.

Melalui proses fotosintesis, pohon-pohon menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke atmosfer. Gak sampai di situ, saat hujan turun akar pohon juga menyerap air hujan dan menyalurkannya ke reservoir bawah tanah. Ketika pohon-pohon ini ditebang, sistem akarnya akan ikut hancur. Hal ini membuat tanah kehilangan kemampuan untuk menyerap air secara maksimal. Air yang gak terserap tanah akhirnya mengalir di permukaan dan bergerak ke dataran yang lebih rendah sebagai banjir.

Banyak orang menyepelekan efek buruk deforestasi, bahkan menyamakan hutan dengan perkebunan sawit. Nyatanya, hutan dan pohon-pohon di dalamnya memiliki sejumlah fungsi, termasuk mencegah terjadinya banjir serta sejumlah bencana alam lainnya. Fungsi yang saking pentingnya ini gak bisa digantikan oleh puluhan hektare perkebunan sawit sekalipun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Trevi Fountain, Air Mancur Paling Terkenal di Roma

04 Des 2025, 14:49 WIBScience