ilustrasi jam sebagai penunjuk waktu (unsplash.com/Sumit Saharkar)
Lalu, bagaimana jika seandainya selama ini konsep waktu hanyalah hal absurd dan fiktif semata? Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa waktu merupakan elemen yang dihasilkan dari imajinasi kita. Dilansir Space, waktu sudah menjadi konsep yang kontroversial di dunia sains. Ia tidak tampak seperti objek fisik lainnya, tapi bisa dirasakan bahkan dapat dijadikan acuan dalam setiap rumusan sains.
Bahkan, Profesor Huw Price dari Universitas Cambridge pernah menyatakan bahwa waktu itu bersifat delusional. Menurutnya, alih-alih bersifat fisik dan dapat diukur, waktu lebih dikaitkan dengan kondisi mental manusia. Ruang itu memang nyata karena dapat diukur secara fisik yang menghasilkan sebuah ukuran dimensi.
Namun, waktu sejatinya tidak bisa diukur secara fisik sehingga ia dipisahkan dari konsep dimensi. Jika ada banyak ilmuwan yang memasukkan waktu sebagai bagian penting dalam teori fisika, di sisi lain ada ilmuwan yang menganggap waktu hanyalah ilusi dari pikiran manusia. Adanya pergerakan di alam hanyalah sebagai perubahan alami biasa, seperti siklus kimiawi makhluk hidup menjadi tua dan mati.
So, bagaimana menurutmu? Konsep waktu dalam sains memang terkesan ruwet dan memusingkan juga, ya. Namun, terlepas dari itu semua, semoga artikel ini dapat memberi wawasan baru tentang sains, oke!