ilustrasi perubahan warna laut (commons.wikimedia.org/Derek Harper)
Ketika warna laut berubah, cahaya yang masuk ke dalam air ikut berubah. Organisme fotosintetik seperti lamun dan alga sulit berkembang ketika cahaya yang masuk berkurang. Jika ini terjadi terus-menerus, struktur ekosistem ikut berubah karena organisme yang bergantung pada mereka ikut terdampak. Warna laut yang lebih gelap menandakan penurunan kondisi lingkungan yang tidak bisa diabaikan.
Dalam jangka panjang, perubahan ini memengaruhi cara spesies beradaptasi. Beberapa spesies ikan memilih pindah ke area yang lebih jernih karena kebutuhan cahaya untuk berburu atau berkembang biak. Perubahan warna laut juga dapat menjadi indikator awal bahwa kondisi darat di sekitarnya sedang mengalami kerusakan. Melihat laut dapat menjadi cara sederhana untuk memprediksi apa yang terjadi di hulu.
Kerusakan hutan memang terlihat sebagai masalah darat, tetapi laut adalah pihak yang ikut terkena imbasnya. Perubahan warna laut menjadi salah satu tanda paling mudah dilihat bahwa proses ekologis di darat sedang berubah. Jika gejala visual seperti ini sudah terlihat jelas, bukankah itu alasan kuat untuk memperbaiki kondisi hutannya?
Referensi:
"The Link Between Deforestation and the Darkening Seas" Sea Side Sustainability. Diakses pada Desember 2025
"Deforestation darkening the seas above world's second biggest reef" Science Daily. Diakses pada Desember 2025
"How Does Deforestation Affect Coral Reefs?" Climate Sustainability. Diakses pada Desember 2025
"Climate Change Lends New Color to the Ocean" NASA Earth Observatory. Diakses pada Desember 2025