Flamingo (pexels.com/Denys)
Rahasia di balik warna pink flamboyan flamingo—semua bermula dari makanan yang tampak sederhana seperti alga, udang air asin, dan larva lalat air asin, yang kaya akan karotenoid, pigmen ajaib berwarna merah-oranye. Setelah tertelan, zat warna ini menjalani perjalanan menakjubkan di dalam tubuh flamingo; enzim khusus memecah karotenoid hingga menjadi pigmen yang diserap oleh jaringan lemak di hati, lalu disalurkan dan terpatri di bulu serta kulitnya, menciptakan rona pink memukau yang khas.
Saat menetas, flamingo masih terselimuti warna abu-abu atau putih kusam—sebuah kanvas kosong sebelum sentuhan pigmen ajaib ini. Perlahan, dalam kurun waktu 2-3 tahun, warna pink mulai berkembang mengikuti jejak makanan yang kaya karotenoid yang masuk ke tubuhnya. Tanpa asupan yang cukup, warna ajaib itu bisa memudar, bahkan menghilang, seperti menghilangnya pelangi saat hujan berhenti.
Keunikan rona pink masing-masing flamingo adalah cermin dari keberagaman habitat dan pola makan mereka, serta perjalanan usia yang dilalui. Warna bulu yang terpantul bisa berkisar dari merah muda lembut, jingga hangat, merah intens, bahkan hingga putih hampir polos, menampilkan betapa warna flamingo adalah lukisan hidup dari alam yang tak pernah berhenti bercerita.