ilustrasi besi (pixabay.com/Enlightening_Images)
Di alam, besi tidak ditemukan sebagai unsur murni. Satu-satunya besi murni adalah besi yang berasal dari meteorit yang jatuh ke bumi. Di alam, adanya bijih besi dalam bentuk hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4) yang merupakan asal muasal besi. Dibutuhkan pengolahan dengan panas agar kadar besi meningkat dan bisa diolah menjadi barang-barang yang ada di sekitar kita.
Secara sederhana, prosesnya adalah penghancuran, penghalusan, pemisahan, pemanasan, kalsinasi, produksi pellet, reduksi dan terakhir produksi pig iron. Bijih besi dihancurkan dan disaring dengan ukuran 120 mesh. Dari proses tersebut, bijih besi masih mengandung logam dan non logam. Untuk itu harus dipisahkan dengan magnet dan air atau disebut metode magnetik.
Setelah itu, bijih besi diproses kalsinasi dengan tujuan mengurangi kadar air dan unsur lain-lain dalam bijih besi. Caranya adalah dengan menghembuskan gas panas dalam tabung berputar. Hasil dari kalsinasi, diubah menjadi pellet atau bola kecil.
Pellet kemudian panaskan lagi bersama kokas dan batu kapur untuk mengikat kotoran atau unsur lain. Caranya dengan melakukan reduksi bertahap untuk mendapatkan besi yang diinginkan. Proses ini menghasilkan dua hal yaitu besi cair yang dibentuk menjadi pig iron dan slag sebagai produk sampingan.