pexels.com/cottonbro studio
Setelah mengetahui definisi dan manfaat dari brainspotting, lalu bagaimana prosesnya dalam sesi terapi? Dikutip dari jurnal Pon Pushpam. I & J.C, (2023) sesi terapi brainspotting diawali dengan pasien bernafas secara relaks dan mendengarkan suara bilateral melalui headphone. Selama terapi, klien akan dipandu oleh terapis. Begitu klien telah dalam keadaan sadar, klien akan mengidentifikasi tempat di tubuh bagian mana yang mereka rasa paling tertekan dan diberi skala 1 sampai 10. Dengan bantuan terapis, klien akan mendapatkan brainspot lalu akan dipandu untuk tetap fokus pada titik ini dengan tongkat penunjuk atau jari terapis.
Dalam mengarahkan klien menemukan brainspot, terapis memiliki dua metode yaitu "outside window" yang berarti terapis mengamati pandangan klien lalu mengarahkan pada satu titik, sedangkan metode lainnya disebut "inside window" yang berarti klien mengidentifikasi titik yang akan diproses. Setelah berada dalam brainspot, klien akan memproses seluruh pengalaman tentang apa yang terjadi dan mungkin terjadi. Di akhir sesi, klien akan kembali diminta memberikan skala dan biasanya terjadi penurunan nilai dibandingkan saat dimulai.
Meski hadir dengan berbagai respon positif dan banyaknya terapis yang menggunakan pendekatan ini, tentunya masih diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut karena tidak dapat dimungkiri bahwa terapi ini masih tergolong baru sehingga dibutuhkan peningkatan serta penyempurnaan dari pendekatan ini.