Suasana siang hari di Spanyol di mana siesta menjadi momen istirahat yang dihargai banyak orang (commons.wikimedia.org/Julio Rojas)
Bicara soal istirahat siang, Spanyol adalah negara pertama yang pasti terlintas di benak banyak orang dengan tradisi siesta-nya yang legendaris. Kebiasaan ini bukan sekadar tidur-tiduran biasa, melainkan jeda panjang di tengah hari yang memungkinkan para pekerja untuk pulang, makan siang bersama keluarga, dan tentu saja, merebahkan diri sejenak.
Dilansir dari laman The Guardian, tradisi ini telah mengakar kuat selama berabad-abad, terutama untuk menghindari sengatan matahari yang terik di siang hari, sekaligus mengembalikan energi agar lebih fokus saat kembali bekerja di sore hari. Oleh karena itu, jangan heran jika banyak toko, kantor, atau bahkan bank di Spanyol akan tutup selama beberapa jam di siang hari, menciptakan suasana kota yang cenderung sepi sebelum kembali ramai di penghujung hari.
Meskipun demikian, seiring dengan modernisasi dan laju kehidupan yang semakin cepat, terutama di kota-kota besar seperti Madrid atau Barcelona, praktik siesta mulai bergeser. Banyak perusahaan kini beralih ke jam kerja yang lebih konvensional tanpa jeda panjang di siang hari.
Namun, bukan berarti kebiasaan ini benar-benar menghilang. Di daerah pedesaan atau kota-kota kecil, siesta masih menjadi bagian tak terpisahkan dari ritme harian, menunjukkan bagaimana tradisi ini tetap relevan sebagai cara untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, istirahat, dan kehidupan sosial.