Apa Saja Manfaat Tidur Siang di Sekolah?

- Tidur siang penting bagi anak-anak karena memberikan waktu istirahat dan mengisi ulang tenaga selama perubahan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.
- Tidur siang membantu anak-anak lebih baik dalam memainkan permainan memori, menjaga kesehatan fisik, dan mengontrol suasana hati.
- Menerapkan ruang tidur siang dapat menjadi bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memprioritaskan kesejahteraan di sekolah.
Tidur malam itu penting, tetapi tidur siang juga tak kalah penting. Untuk anak-anak, tidur siang dapat memastikan anak-anak mendapatkan jam istirahat yang mereka butuhkan setiap hari. Selain itu, tidur siang juga baik bagi kesehatan fisik dan suasana hati anak-anak.
Saat anak-anak tumbuh dan berkembang, tidur siang memberi waktu bagi tubuh dan pikiran mereka untuk beristirahat dan mengisi ulang tenaga selama perubahan besar tersebut. Ditambah lagi, jika anak-anak terlalu lelah, mereka akan lebih sulit untuk tertidur dengan mudah pada malam hari.
Karena manfaatnya, beberapa sekolah menerapkan program tidur siang untuk siswanya, dengan tujuan agar siswa lebih fokus dalam melanjutkan kegiatan belajar. Salah satu sekolah tersebut adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 39 Surabaya.
Di bawah ini akan dibahas apa saja manfaat tidur siang bagi anak-anak.
1. Membantu anak-anak belajar
Satu studi terhadap anak-anak prasekolah menemukan bahwa tidur siang membantu mereka lebih baik dalam memainkan permainan memori. Mereka yang memperoleh manfaat terbesar dari tidur siang adalah mereka yang memiliki kebiasaan tidur siang setiap hari.
2. Membantu anak-anak tetap bugar

Tidur siang membantu anak-anak tetap bugar. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak cukup tidur, atau yang tidurnya tidak teratur, cenderung memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi. Sebagian alasannya mungkin terkait dengan cara mereka makan saat lelah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak cenderung makan lebih banyak saat mereka tidak cukup tidur. Mereka juga cenderung memilih makanan yang tidak terlalu sehat.
Ditambah lagi, saat anak-anak lelah, mereka tidak akan memiliki banyak energi untuk beraktivitas dan berolahraga yang cukup, bagian penting lainnya untuk memiliki berat badan yang sehat.
3. Suasana hati lebih baik
Bukan hal baru bagi orang tua bahwa hari-hari tanpa tidur siang bisa penuh dengan amukan dan air mata.
Satu penelitian menemukan bahwa anak berusia 2 tahun yang melewatkan tidur siang menjadi kurang gembira, lebih cemas, dan memiliki reaksi yang lebih buruk terhadap kejadian yang membuat frustrasi.
4. Punya manfaat kognitif dan perilaku

Studi tersebut menemukan bahwa tidur siang secara teratur pada anak kecil (usia 4–5 tahun) dikaitkan dengan manfaat kognitif dan perilaku yang signifikan.
Anak-anak yang tidur siang secara teratur memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian berkelanjutan, menunjukkan peningkatan penalaran nonverbal, dan menunjukkan lebih sedikit masalah emosional dan perilaku dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur siang atau tidur siang secara tidak teratur.
Temuan ini menyoroti pentingnya tidur siang yang konsisten dalam mendukung perkembangan anak usia dini, khususnya dalam meningkatkan fungsi kognitif dan pengaturan emosi.
Berapa lama tidur siang yang disarankan untuk anak-anak?
Tidur penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak secara keseluruhan. Untuk bayi dan anak kecil, total waktu tidur mencakup tidur malam dan tidur siang.
Lamanya waktu tidur yang dibutuhkan anak bervariasi menurut usia. Meskipun setiap anak berbeda, tetapi umumnya para ahli merekomendasikan:
- Bayi baru lahir: Hingga berusia sekitar 3 bulan, bayi banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Mereka dapat tidur hingga 18 jam sehari, dan biasanya hanya menghabiskan waktu satu atau dua jam untuk terjaga setiap kalinya.
- Bayi: Sebelum usia satu tahun, bayi perlu tidur siang dua hingga empat kali sehari. Mereka dapat beristirahat selama 30 menit hingga 2 jam.
- Balita: Anak-anak seusia ini harus tidur selama 12 hingga 14 jam sehari, termasuk tidur siang. Di antara ulang tahun pertama dan kedua mereka, kebanyakan balita tidur siangnya berkurang dari dua kali sehari menjadi satu kali, yang biasanya dilakukan pada siang atau sore hari. Jika itu terjadi, sisa tidur siangnya bisa panjang, bisa sampai 3 jam.
- Usia prasekolah: Setelah usia 2 tahun, tidak semua anak perlu tidur siang, meskipun beberapa anak berusia 3 atau 4 tahun tetap membutuhkannya. Anak usia prasekolah membutuhkan 11 hingga 13 jam tidur sehari, tetapi lebih penting bagi mereka untuk mendapatkan istirahat malam yang cukup daripada tidur siang. Jadi, jika anak tidak dapat tidur pada malam hari pada hari-hari ketika mereka tidur siang, mungkin sudah waktunya untuk memperpendek waktu tidur siang mereka. Namun, pastikan untuk mengimbanginya dengan mempercepat waktu tidur.
- Anak usia sekolah dan yang lebih tua: Setelah usia 5 tahun, kebanyakan anak tidak perlu tidur siang lagi. Namun, tidur siang dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak dan remaja yang sedang lesu. Usahakan agar tidur siang mereka singkat, yaitu sekitar 30 menit. Dengan begitu, tidur siang tidak akan mengganggu waktu tidur mereka.
Tidur siang di sekolah menawarkan banyak manfaat bagi siswa. Menerapkan ruang tidur siang dapat menjadi bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memprioritaskan kesejahteraan di sekolah.
Dengan menyadari pentingnya istirahat dan relaksasi, lembaga pendidikan dapat menumbuhkan budaya yang menghargai kesehatan mental dan fisik. Ini dapat berkontribusi pada lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.
Referensi
"Naps Can Aid Learning in Preschoolers." NIH News in Health. Diakses Januari 2025.
"Naptime Know-How: A Parent’s Guide." WebMD. Diakses Januari 2025.
"Insufficient sleep in children is associated with poor diet, obesity and more screen time." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Quality of children's sleep may affect eating habits and weight." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Nap-deprived tots may be missing out on more than sleep." ScienceDaily. Diakses Januari 2025.
"Naps." KidsHealth. Diakses Januari 2025.
Jianghong Liu et al., “Midday Napping in Children: Associations Between Nap Frequency and Duration Across Cognitive, Positive Psychological Well-being, Behavioral, and Metabolic Health Outcomes,” SLEEP 42, no. 9 (May 28, 2019), https://doi.org/10.1093/sleep/zsz126.