Sebagai orang dibalik nobel prize atau hadiah nobel, mungkin orang akan menganggap Alferd Nobel sebagai orang yang baik. Bagaimana tidak, Alferd yang meninggal pada tahun 1896 ini mewariskan 94 persen kekayaannya untuk diberikan kepada mereka yang berkontribusi pada perdamaian dunia.
Percaya atau tidak, Alferd Nobel pernah dicap sebagai orang jahat oleh mereka yang hidup satu masa dengannya. Tidak banyak orang tahu, jika Alferd Nobel adalah penemu dinamit.
Pada tahun 1867, Alferd Nobel mematenkan temuannya itu dan menggunakannya untuk pertambangan. Seiring berjalannya waktu, dinamit mulai digunakan sebagai senjata para tentara dan Alferd tidak pernah keberatan dengan itu. Semua berubah di tahun 1888, ketika saudaranya, Ludvig Nobel meninggal dunia.
Alih-alih menuliskan nama Ludvig, mereka justru memberitakan kematian Alferd dengan "Pedagang Kematian Sudah Mati" sebagai judul utamanya. Berita itu lantas membuat Alferd sadar, jika orang-orang membencinya karena temuannya sudah menghilangkan banyak nyawa.
Tidak ingin terus dikenang sebagai orang jahat, ia pun mewariskan hampir semua kekayaannya untuk perdamaian.
Menemukan benda atau teknologi baru yang kemudian diakui oleh banyak orang jelas menjadi sebuah kebanggaan. Perasaan yang sama juga dirasakan oleh lima penemu di atas. Namun, rasa itu berubah jadi rasa sesal tiada tara, ketika mereka melihat temuan mereka justru berdampak buruk bagi dunia dan kehidupan orang lain.