Sukses dalam Hidup, 5 Cara Ilmiah Mengembangkan Kecerdasan Emosi

Oh, bukan hanya untuk menghadapi pasangan. Kecerdasan emosional (EQ) juga bisa dikatakan penentu kesuksesan dalam dunia kerja dan bisnis. Dengan memiliki EQ yang cukup tinggi, bukan hanya kamu mengerti dirimu sendiri, kamu pun juga mengerti orang lain.
Menurut sebuah survei oleh Johnson & Johnson pada 2001, pekerja yang memiliki kinerja bagus di perusahaan farmasi tersebut ternyata memiliki EQ yang tinggi. Mendukung survei Johnson & Johnson, TalentSmart - perusahaan penguji EQ - memaparkan bahwa 90 persen dari pekerja dengan kinerja baik memiliki EQ tinggi.
Jika kamu adalah seorang leader, maka EQ-mu harus ditingkatkan agar tidak terkesan bossy. Tanpa mereka sadari, jika mereka tak mengerti anak buah mereka, maka tidak akan ada work relationship yang terbangun.
Jadi, bagaimana cara meningkatkan EQ-mu? Inilah lima cara meningkatkan EQ tanpa perlu kursus sana-sini.
1. Buang jauh-jauh emosi negatif
Kamu tidak suka dengan anak buahmu? Rekan kerjamu tidak becus dalam pekerjaannya? Hal tersebut biasanya bikin mood jadi jelek. Akan tetapi, di sinilah kamu diuji. Jika kamu ingin meningkatkan EQ-mu, kesampingkan dulu mood jelek itu.
Dilansir dari Psychology Today, seorang psikolog asal Amerika Serikat (AS), Preston Ni, mengatakan bahwa ada dua hal yang dapat dilakukan untuk meredam emosi negatif:
- Mengurangi personalisasi negatif, dan
- Mengurangi ketakutan akan ditolak.
Jika kamu tidak sreg dengan anak buahmu atau rekan kerjamu, jangan buru-buru bereaksi. Tahan sebentar, lalu lihatlah dari sudut pandang yang lain. Bisa jadi ia memiliki masalah di rumah? Atau, ia baru terkena musibah? Jangan buru-buru mencap orang lain negatif!
Lalu, jika kamu takut pada penolakan, jangan lihat sisi penolakannya. Misalkan, kamu melamar ke dua kantor impianmu, daripada berpikir "Ah, aku pasti akan ditolak lagi, nih", lebih baik ganti menjadi "Jika aku tidak diterima, masih ada yang lain"!