Ilmuwan dan penelitian Maria Sibylla Merian (Dok. Wikimedia Commons)
Maria Sibylla Merian adalah seorang naturalis yang menjadi pelopor entomologi (ilmu serangga) modern. Selain itu, ia memiliki bakat melukis dari kedua ayahnya, Matthäus Merian seorang pemahat terkemuka, dan pelukis Jacob Marrel. Ketertarikannya dengan sains terlihat saat berusia 13 tahun. Ia mengamati siklus hidup (metamorfosis) ular sutera miliknya selama berbulan-bulan dan beralih ke makhluk lain dengan pengamatannya yang sama. Merian mencatat setiap siklusnya menggunakan ilustrasi di catatannya.
Saat pindah ke Suriname, Belanda ia menjelajah dan mengamati lebih jauh tentang serangga, dari ulat, ngengat, bahkan kupu-kupu. Saat itu masyarakat berpikir serangga berasal dari lumpur/limbah, dan merupakan bibit iblis. Namun, hal ini tidak membuat tindakan Merian terhenti. Ia terus melanjutkannya dan berhasil membuat 60 ilustrasi pengamatan seperti yang tercatat di The Atlantic. Beberapa diantaranya merupakan spesies baru, dan untuk menghormatinya mereka menggunakan nama Merian.
Tidak seperti ilmuwan lain yang mendokumentasikan spesimen tunggal dan terpisah, pengamatan Merian menunjukkan hubungan atau interaksi spesimen dengan hewan dan tumbuhan lain di sekitarnya. Hal ini membuat karyanya dikenal dunia internasional, dan ia juga dikenal sebagai illustrator ilmiah, khususnya di flora dan fauna.
Itu dia kelima tokoh yang mampu menonjol di dua bidang yang berbeda, seni dan sains. Tentu tidak banyak orang yang bisa melakukannya. Jadi, jika kamu memiliki kemampuan di bidang yang berbeda, patut dicoba dan dimanfaatkan dengan baik.