Jentik nyamuk (commons.wikimedia.org/S. Rae)
Saat musim hujan, sumber air akan hadir di berbagai tempat. Kolam terisi air, lubang di tanah menjadi genangan air, rawa semakin basah, dan selokan menjadi semakin lembab. Nah, hal tersebut menjadi pertanda baik bagi reproduksi nyamuk karena nyamuk sangat suka bertelur di daerah berair.
Alhasil, nantinya populasi jentik nyamuk juga semakin tinggi. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika jentik nyamuk sering muncul pada musim hujan. Apalagi jika rumahmu dekat dengan sumber air, maka siap-siap saja dengan kehadiran jentik nyamuk dan nyamuk dewasa yang bisa menggigit dan mengganggu kapanpun.
Setelah mengetahui ciri-ciri jentik nyamuk, maka tugas selanjutnya adalah mencegah penyebarannya. Untuk itu, kamu harus menghilangkan sumber air, gunakan berbagai alat atau zat pembasmi jentik nyamuk, atau bisa juga lakukan fogging di lingkungan sekitar. Semua upaya tersebut sangat penting karena bisa mengurangi populasi jentik nyamuk dan membuatmu aman dari segala penyakit.
Bagaimana cara mengenali jentik nyamuk? | Jentik nyamuk berbentuk kecil, memanjang seperti cacing, berwarna transparan hingga kehitaman, dan biasanya bergerak aktif di permukaan atau dasar air. Gerakannya khas, yaitu naik turun untuk mengambil oksigen di permukaan. |
Di mana jentik nyamuk biasanya ditemukan? | Jentik nyamuk umumnya ditemukan di air tergenang yang jernih maupun keruh, seperti bak mandi, ember, talang air, kaleng bekas, hingga genangan kecil di sekitar rumah. Tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat menjadi lokasi paling sering. |
Apakah jentik nyamuk berbahaya bagi manusia? | Ya, jentik nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa yang bisa menjadi vektor penyakit seperti demam berdarah, malaria, atau chikungunya. Karena itu, penting untuk mencegah perkembangbiakan jentik dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menguras tempat penampungan air secara rutin. |